ACEH BESAR — Sebuah boat serta sesosok mayat tak utuh ditemukan warga terdampar di bibir pantai kawasan Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (5/9) pagi.
Mayat lelaki dalam kondisi tanpa kepala serta telapak tangan dan telapak kaki yang hilang tersebut ditemukan di bawah boat yang terbalik.
Setelah sempat dikebumikan di pemakaman umum Pulo Nasi, jasad yang tak dapat dikenali itu dibawa ke RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk divisum sekaligus autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian, jasad tersebut dikebumikan di pemakaman umum milik RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang berada di kawasan Kajhu. Sementara, boat yang terdampar masih diamankan di lokasi temuan.
Hasil visum dan autopsi tim dokter rumah sakit menunjukkan, hilangnya bagian tubuh jasad disebabkan karena pembusukan alami tanpa adanya tanda-tanda kekerasan.
Informasi terbaru diperoleh, boat tersebut diduga berasal dari Srilanka. Dugaan ini diperkuat dengan hasil penyelidikan polisi (Polda Aceh dan Polres Aceh Besar) beberapa hari lalu saat memeriksa nomor lambung boat.
Selain itu, juga diperkuat dengan adanya pemberitaan dari Srilanka terkait pihak angkatan laut setempat menyelamatkan nelayan yang mengalami kesulitan di laut.
“Setelah kita cocokkan nomor lambung kapal (boat) dengan berita dari Srilanka itu cocok,” ujar Wasekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek, Rabu (8/9).
Dalam pemberitaan itu disebutkan, angkatan laut Srilanka menyelamatkan para nelayan yang boatnya terbalik karena cuaca buruk saat menangkap ikan pada 2 Juni 2021.
Diketahui, sebuah boat nelayan Srilanka dengan nomor lambung IMUL-A-0077 CBO (sesuai nomor lambung boat yang terdampar di Pulo Nasi) berangkat dari Pelabuhan Perikanan Mirissa pada 31 Mei 2021.
Lalu, empat orang nelayan Srilanka yang melaut tersebut menghadapi cuaca buruk hingga boat yang ditumpangi terbalik di kawasan laut yang berjarak 74 kilometer dari Galle.
Dari empat nelayan tersebut, diketahui tiga orang nelayan dapat diselamatkan oleh angkatan laut Srilanka. (IA)