Begitu juga Moch Rezhasyah mengaku yang sudah berada di Jakarta sejak 15 tahun yang lalu, tidak memiliki penghasilan untuk biaya hidupnya sehari-hari.
“Saya selama ini hanya membantu-bantu jualan di sebuah kedai sembako di Pasar Kaget, Kalibata, Jakarta Selatan. Di situ saya tidak digaji, tapi kadang-kadang ada diberi upah. Kalau untuk makan dikasih, itu yang penting bagi saya,” katanya.
Ia mengatakan, selama ini yang tinggal di tempat usaha sembako tersebut dan juga kadang-kadang di tempat kawannya di Pasar Minggu, ingin pulang ke kampung halamannya di Banda Aceh ingin menjenguk kakak dari almarhum bapaknya yang lagi sakit.
“Tapi saya tidak ada rencana ingin balik lagi ke Jakarta. Saya ingin tinggal di kampung saja,” ujarnya.
Dalam hal ini, keduanya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Badan Penghubung Pemerintah Aceh, karena telah membantu pemulangan mereka ke Aceh. (IA)