BANDA ACEH — PT PLN Wilayah Aceh turut memberikan penjelasan terkait padamnya lampu penerangan di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh, Senin malam (5/9).
Akibat padamnya lampu, sehingga menyebabkan kick off laga Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan menjadi tertunda.
Tak hanya itu, penonton yang kecewa dan marah karena sudah membeli tiket tapi gagal menonton laga Persiraja vs PSMS, berbuat anarkis hingga mengamuk dan merusak serta membakar sejumlah fasilitas di stadion milik Pemko Banda Aceh itu.
Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Ridwan Saputra menyatakan, lampu penerangan di Stadion Lampineung bukan berasal listrik dari PLN, tapi pihak panitia pertandingan Persiraja menggunakan genset sendiri untuk menghidupkan lampu stadion.
“Panitia pelaksana pertandingan Persiraja menggunakan genset sendiri, bukan arus listrik dari PLN,” kata Ridwan Saputra Senin malam, 5 September 2022.
Penjelasan dari PLN Aceh itu untuk mengklarifikasi terkait ada tudingan dari masyarakat yang beredar di media sosial bahwa padamnya lampu penerangan Stadion Lampineung akibat PLN melakukan pemadaman listrik di sekitar stadion.
“Tidak benar ada pemadaman listrik PLN. Kami susah cek ke lokasi di sekitar stadion Lampineung, tidak ada gangguan. Listrik menyala dengan baik,” sebutnya.
Sementara itu, di akun media sosial Instagram resmi milik PLN Aceh juga menuliskan informasi terkait padamnya lampu di stadion Lampineung.
“Info pertandingan sepakbola antara Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan, diwarnai padamnya lampu penerangan di Stadion H Dimurthala Lampineung.
Sebagai info, listrik yang digunakan tersebut adalah dari genset yang disediakan oleh EO pertandingan. Bukan dari listrik PLN. Kondisi sistem kelistrikan PLN di kawasan tersebut, Alhamdulillah terpantau aman,” demikian akun Instagram resmi PLN Aceh. (IA)