ACEH BESAR – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali bertindak selaku pembina apel peringatan Hari Ibu ke-93 tahun 2021 di halaman Kantor Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (20/12).
Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Aceh Besar Sulaimi, Danlanud SIM Kol Pnb Henri Ahmad Badawi, unsur Forkopimda, Kakankemenag Aceh Besar H Abrar Zym SAg, staf Ahli Bupati, para Asisten Setdakab, Kepala Disdikbud Dr Silahuddin MAg dan Kepala OPD lainnya, pengurus organisasi perempuan di Aceh Besar, para ASN dan tenaga kontrak jajaran Pemkab Aceh Besar.
Dalam kesempatan itu, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali membacakan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Dalam arahannya, dikatakan peringatan Hari Ibu merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa serta momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya.
Menurutnya, jika kita melihat sejarah, tentunya perjuangan para perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, bersuara untuk memperjuangkan hak-hak kaumnya, dan bersama- sama dengan kaum laki-laki, meraih kemerdekaan.
Pada akhirnya, konstitusi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan.
“Hingga saat ini, telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan. Namun kesetaraan ideal yang kita cita-citakan belum sepenuhnya tercapai. Budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Perempuan, lanjutnya, masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya. Hal ini kemudian diperparah dengan adanya pandemi COVID-19, yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender, serta mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Namun begitu, di tengah terpaan apapun, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka.
Begitu pula di masa yang sulit ini, perempuan-perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan.
Di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan, dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah, yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat, dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya. Menjadi sebaik-baiknya Ibu Bangsa. (IA)