Apalagi dengan perkembangan teknlogi informasi yang begitu cepat.
Untuk itulah, dirinya menilai perlu adanya upaya untuk melindungi generasi muda dari informasi yang tidak jelas dan mengancam keutuhan bangsa.
“Karena itulah Kemenpora menganggap penting. Selalu membuka ruang untuk dialog, untuk memberi infomasi yang baik, agar toleransi bergama bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan,” ucapnya.
Selain di Aceh, workshop yang sama sudah dilaksanakan pada empat daerah lainnya yaitu Solo, Lampung, Makasar dan Kalimantan Timur. Dalam kegiatan ini turut dilakukan penandatanganan ikrar pemuda lintas agama dan suku bangsa. (IA)