Banda Aceh — Divisi Humas Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) kontra radikal dengan tema “Terorisme Musuh Kita Bersama” yang diikuti pemuda dan mahasiswa di Polresta Banda Aceh, Senin (25/7).
Rombongan dari Mabes Polri yang hadir adalah Kasubbag Berita Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, Pamin Subbag Berita Bagpenum Ro Penmas Ipda Aulia Jordan Priambada, Banum Bagpenum Ro Penmas Penda I Erni Purwanti, serta narasumber Nasir Abbas yang juga merupakan mantan teroris.
Wakapolresta Banda Aceh AKBP Satya Yudha Prakasa saat membuka FGD mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Penmas Divhumas Polri di Polresta Banda Aceh untuk menyosialisasikan bahaya terorisme.
Ia berharap, peserta yang hadir dalam FGD tersebut dapat menyerap setiap materi yang disampaikan oleh narasumber.
“Nanti tim dari Mabes Polri beserta narasumber akan menyosialisasikan dan membetikan materi tentang terorisme. Silakan didiskusikan untuk menambah pengetahuan tentang radikalisme,” ujar AKBP Satya.
Sementara tim dari Mabes Polri AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, tujuan FGD tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana terorisme mendoktrin pola pikir.
Gatot berharap, FGD tersebut dapat menambah hasanah pengetahuan kita bersama tentang kontra radikal dalam mencegah paham radikalisme dan separatisme, yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen ipoleksosbud dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal.
Oleh karena itu, perlu kerja sama dan sinergiaitas semua pihak dalam mencegah paham-paham radikal yang dilarang oleh konstitusi kita.
“Mencegah paham radikal perlu kolaborasi seluruh elemen. Selain Forkopimda, TNI, Polri, juga peran serta dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, dan para mahasiswa,” ujar Gatot.
Kemudian sebagai narasumber, Nasir Abbas menjelaskan secara detail tentang bahaya paham radikalisme saat ini di Indonesia yang dikemas dengan tema “Apa Itu Terorisme”.