Ceramah Ramadhan di Masjid Raya, Pj Gubernur Ajak Masyarakat Aceh Bersatu
Bustami menambahkan, sebagaimana diterangkan Rasulullah, bentuk, dukungan bisa berupa material, yaitu berupa harta, bisa berupa gagasan pemikiran dan intelektual, juga dapat berupa fisik, tenaga dan kekuatan, serta doa sebagai bentuk spiritualitas.
“Semangat kebersamaan atau ruhul jamaah adalah sikap saling membantu, memahami dan mengerjakan sesuatu dengan cara bersama antara satu dan yang lain tanpa memandang perbedaan. Hal ini hanya mungkin bisa dilaksanakan apabila ada tiga syarat penting yang dipenuhi, yaitu niat, komunikasi dan kolaborasi,” kata Pj Gubernur.
Bustami menjelaskan, niat atau komitmen tulus dan penuh keikhlasan sangat penting untuk meneguhkan semangat kebersamaan.
Karena itu, sambung Bustami, ketika menerima amanah sebagai Pj Gubernur Aceh, maka dirinya mengawali dengan niat dan kesungguhan untuk memberikan pengabdian terbaik yang dilandasi dengan keikhlasan.
“Ikhtiar ini kami mulai dengan Bismillah, serta selalu mengharap pertolongan Allah. Karena kekuasaan adalah amanat yang harus ditunaikan dengan penuh kejujuran, adil dan ikhlas,” imbuh Pj Gubernur.
Poin selanjutnya, sambung Pj Gubernur, adalah komunikasi, sebagai cara untuk membangun ketersambungan, maka tentu komunikasi yang berlandaskan etika dan akhlakul karimah harus dikedepankan.
Komunikasi merupakan jembatan utama yang menghubungkan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan sosial.
“Dengan komunikasi inilah, maka dalam waktu yang singkat atas dasar niat sebagai komitmen dan komunikasi sebagai sarana, sehingga APBA tahun 2024 dapat kita selesaikan bersama dengan DPR Aceh tepat dua hari setelah kami dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, di Jakarta pada 13 Maret 2024,” sambung Pj Gubernur.
“Untuk itu, kami sangat bersyukur pada Allah, dimana dalam bulan Ramadhan yang fase awalnya adalah Rahmat, Allah telah memberikan kemudahan bagi kami untuk menyelesaikan hal krusial tersebut,” imbuh Pj Gubernur.
Terakhir, lanjut Pj Gubernur, upaya membangun semangat kebersamaan tentu saja kolaborasi, yang menjadi bagian penting dalam merajut kebersamaan dalam perbedaan.