BANDA ACEH — Aceh kembali mencatat kasus harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) paling rendah di Indonesia. Provinsi paling rendah kasus harian, yakni Aceh 63 orang, Maluku Utara 69 orang, dan Maluku 84 orang. Sementara DKI Jakarta dan Jawa Barat masih memberi kontribusi tertinggi terhadap 44.721 kasus konfirmasi nasional hari ini, Minggu (18/7).
“Meski kasus harian Aceh paling rendah, namun tidak boleh lengah, tetap mentaati Protokol Kesehatan Iduladha,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Ahad (18/7).
Taushiyah Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Nomor 5 Tahun 2021M/1442 H tentang Pelaksanaan Ibadah Idul Adha, Penyembelihan Hewan Qurban dan Kegiatan Keagamaan Lainnya Tahun 1442 Hijriah sepatutnya ditaati semua pihak agar tragedi pascalibur nasional dan Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah yang lalu tidak terulang lagi usai Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah nanti.
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, usai libur nasional dan Hari Raya Idulfitri yang jatuh pada 13-14 Mei 2021, terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 di Aceh hingga mencapai 134 persen. Korban meninggal dunia meningkat 110 persen. Sementara jumlah pasien yang sembuh dalam periode yang sama hanya bertambah 47%.
Ia pun menunjukkan angka-angka analisisnya. Kasus positif Covid-19 mingguan dalam periode libur nasional dan hari raya Idulfitri (10 – 16 Mei 2021) tercatat 419 orang, pasien sembuh 248 orang dan pasien meninggal dunia 20 orang.
Minggu berikutnya periode 17 – 23 Mei 2021, kasus positif melonjak 980 orang, sembuh 365 orang, dan 42 orang meninggal dunia.
Kemudian ia mengatakan, lonjakan kasus baru yang mencapai 134 persen dan kasus meninggal dunia hingga 42 orang itu bukanlah sekedar stastistika dan angka. Ada tragedi yang menyertainya. Di belakang 980 orang penderita baru itu ada pekerjaan yang terhenti, dan ada ribuan orang yang kehilangan dan berduka dari 42 orang yang meninggal dunia tersebut.
Karena itu, lanjut SAG, taati Prokes saat takbiran, saat salat Iduladha, saat penyembelihan hewan qurban, dan saat bersilaturahmi dengan sanak keluarga, jiran, dan tetangga, sesuai Taushiyah MPU Aceh.
Taushiyah MPU tersebut juga telah dituang dalam Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor 440/12216 dalam bentuk lebih teknis dan operasional.
“Prokes Idul Adha adalah ikhtiar kita bersama agar Covid-19 tak semakin banyak menelan korban jiwa. Selanjutnya, mari ‘mengetuk lagit’ dengan berdoa kepada Allah SWT untuk mendapat perlindungan-Nya dari penyakit ta’en yang dibawa virus corona itu,” tutur SAG.
Selanjutnya ia melaporkan, kasus Covid-19 di Aceh secara akumulatif telah mencapai 20.944 orang, per 18 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat dan menjalani isolasi mandiri sebanyak 3.874 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.148 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 922 orang.
Data kasus Covid-19 tersebut sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi 63 orang, pasien sembuh 86 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah 8 orang.
Penderita baru sebanyak 63 orang, meliputi warga Aceh Besar 23 orang, Banda Aceh 21 orang, Aceh Barat 5 orang, warga Aceh Tengah dan Sabang, sama-sama 4 orang. Kemudian warga Pidie sebanyak 2 orang, warga Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Aceh Utara dan warga Lhokseumawe, masing-masing 1 orang.
Sementara pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 86 orang, meliputi warga Aceh Tengah 42 orang, Banda Aceh 14 orang, Aceh Besar 9 orang, Lhokseumawe 8 orang, Sabang 7 orang, Aceh Barat Daya 3 orang, Bener Meriah dua orang, dan warga Pidie 1 orang.
Kasus meninggal delapan orang tersebut, warga Aceh Barat 5 orang, warga Aceh Besar, Banda Aceh, dan warga Aceh Jaya, masing-masing 1 orang. (IA)