BANDA ACEH — Sejak bulan November 2022 hingga awal Januari 2023, sudah lima gelombang imigran Rohingya terdampar di tiga daerah di Aceh.
Total ada 656 ‘manusia perahu’ yang ditampung di tiga kabupaten yakni Aceh Utara, Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.
Dirangkum detikSumut, Senin (9/1/2023), gelombang pertama imigran Rohingya terdampar di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara pada Selasa pagi (15/11/2022). Keberadaan mereka di daratan mengagetkan warga setempat.
“Selasa pagi sekitar pukul 03.30 WIB mereka bersandar di Desa Meunasah Baro. Keberadaan mereka diketahui sejumlah nelayan,” kata Kabag Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, keberadaan warga Rohingya tersebut diketahui nelayan Meunasah Baro dan warga Meunasah Lhok. Setelah dimusyawarahkan, mereka memutuskan menampung ‘manusia perahu’ itu di meunasah Desa Meunasah Lhok.
Imigran itu sempat ditampung beberapa hari di desa. Warga kemudian mengantarkan pengungsi tersebut ke kantor bupati Aceh Utara.
Masyarakat menurunkan imigran di sana. Setelah sempat ditampung di halaman kantor BPBD, mereka akhirnya dipindahkan ke bekas kantor imigrasi Lhokseumawe.
Gelombang kedua Rohingya tiba di Aceh Utara pada Rabu (16/11/2022). Boat kedua itu mengangkut 119 imigran terdiri dari 61 orang laki-laki dewasa, 36 perempuan dewasa, 12 anak laki-laki, dan 10 anak perempuan
“Tadi pagi telah mendarat satu kapal kayu yang membawa 119 warga etnis Rohingya di pesisir pantai Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara,” kata Kabag Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani saat dimintai konfirmasi detikSumut, Rabu (16/11/2022).
Hamdani mengatakan, kapal yang ditumpangi pengungsi tersebut langsung mendarat di bibir pantai. Tim gabungan TNI-Polri yang mengetahui keberadaan mereka akhirnya turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
Imigran tersebut juga ditampung di bekas kantor imigrasi Lhokseumawe.
Sebulan berselang, gelombang ketiga Rohingya mendarat di komplek Benteng Indra Patra, Ladong, Aceh Besar, Ahad (25/11/2022). Kedatangan 58 pengungsi yang semuanya laki-laki itu terbilang unik karena tanpa perempuan dan anak-anak.