Idi Rayeuk – Jajaran TNI dan Polri di wilayah Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa menggelar patroli keamanan gabungan, Kamis (3/12).
Hal itu dilakukan guna menjaga kondisi Aceh Timur dan kota Langsa tetap kondusif menjelang Milad ke-44 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang jatuh pada Jum’at, 4 Desember 2020
Dalam patroli gabungan TNI-Polri tersebut melibatkan personel jajaran Kodim 0104/Aceh Timur, Polres Langsa, Polres Aceh Timur, Bataliyon Raider Khusus 111/KB dan Brimob Kompi-2 Aramia.
Patroli ini dilaksanakan di setiap waktu pagi, siang, sore dan malam guna mengantisipasi naiknya bendera Bintang Bulan Sabit di wilayah masing-masing demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif, khususnya di wilayah hukum Aceh Timur dan Langsa.
Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Czi Hasanul Arifin Siregar, Kamis (3/12) mengatakan, pihak TNI-Polri terus memonitor situasi dan kondisi di Aceh, khususnya Aceh Timur dan Langsa guna mengantisipasi keamanan yang dilakukan sesuai prosedur tetap dari tahun ke tahun dilakukan.
“Ini kan konflik di Aceh sudah lama berakhir, dan kini menjadi damai. Jadi, kalau ada yang seperti ini (pengibaran bendera bintang bulan), itu mungkin hanya oknum tertentu saja yang melakukannya. Kita berharap kepada oknum tersebut janganlah sampai merusak perdamaian,” ujar Dandim.
Dandim menyebutkan, Aceh sudah damai dan damai itu perlu dijaga betul. Jadi, bendera dan lambang-lambang yang ada kaitan separatis itu memang tidak diperbolehkan lagi untuk dikibarkan.
“Karena itu memang sudah ada aturannya, maka diharapkan mari bersama-sama menjaga kedamaian dan jangan membuat situasi yang sudah nyaman seperti ini akan menjadi tidak baik,” imbuhnya.
Selanjutnya Dandim juga mengimbau kepada masyarakat dan eks kombatan GAM yang melaksanakan perayaan (Milad GAM) pada 4 Desember agar tidak melupakan bahwa, “Kita dalam rangkaian MoU Helsinki dan ada butir-butir perdamaian maupun Undang-undang yang mengatur.”
“Maka dari itu, harus ada yang dipatuhi dan jangan memaksakan kehendak,” pungkas Dandim Aceh Timur. (IA)