“Saya berharap ke depan makin banyak lagi putra-putri Aceh yang bergabung menjadi anggota TNI. Media menjadi salah satu sarana strategis untuk menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat termasuk memotivasi semangat putra-putri Aceh yang ingin menjadi prajurit TNI,” ujar sosok TNI yang menganggap pers adalah habitannya.
Danrindam IM berbicara banyak tentang berbagai kebijakan terkait rekrutmen prajurit TNI di Rindam IM, yaitu pendidikan Tamtama dan Bintara.
Yang terpenting diingat, kata Kolonel Kris, untuk bergabung menjadi prajurit TNI tidak dipungut biaya apapun, semuanya sudah ditanggung negara.
Selain itu, jangan pernah percaya dengan orang-orang yang menyatakan bisa membantu meluluskan seseorang calon dengan meminta imbalan uang.
“Tidak ada yang bisa meluluskan seseorang selain kemampuan diri sendiri. Kalau ada yang mengaku-ngaku mampu meluluskan dengan imbalan uang, saya pastikan itu bohong. Orang yang mengaku mampu membantu itu ibarat pepatah orang menembak di atas kuda, kena syukur nggak kena nggak apa-apa,” ujarnya.
Danrindam kembali mengingatkan, kemampuan diri menjadi kunci sukses menjadi prajurit TNI, termasuk yang sangat utama adalah kesehatan. “Soal kesehatan tidak main-main,” tegasnya.
Karenanya bagi adik-adik yang punya cita-cita bergabung sebagai prajurit TNI teruslah menjaga kesehatan dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak kesehatan,” tandasnya.
Danrindam juga menginformasikan, institusi TNI membuka kesempatan bagi putra-putri Indonesia—termasuk Aceh—yang memiliki kemampuan plus, misalnya yang mampu menghafal Al-Quran.
“Baru-baru ini kita mengirimkan hasil seleksi bintara santri sebanyak 15 orang untuk pendidikan di Jakarta. Alhamdulillah lulus semua. Sayangnya cuma dua orang yang mampu menghafal Quran 30 juz,” ungkap Danrindam IM.
Berikut catatan karier militer Kolonel Inf Kristomei Sianturi, lulusan Akademi Militer 1997, kelahiran Kotabumi, Lampung Utara, Provinsi Lampung, pada 6 Mei 1976:
° Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu (2010—2012)
° Pamen Kostrad (Dik Seskoad) (2012)
° Pabandya Lat Ops Kostrad (2012—2013)
° Danyonif Linud 305/Tengkorak (2013—2014)
° Dandim 0424/Tanggamus (2014—2016)
° Waasops Kasdivif 2/Kostrad[3] (2016—2017)
° Sespri Wakasad (2017)
° Kapendam Jaya (2017—2019)
° Pasis Sesko TNI (2019—2020)
° Asops Kasdam I/Bukit Barisan (2020—2022)
° Menjabat Danrindam IM sejak 3 Februari 2022.