Dapat Abolisi Prabowo, Tom Lembong Beberkan Kehidupan 9 Bulan di Penjara
“Nah, dan saya pernah menyampaikan ya yang masuk di kepala saya imbauan istri saya, bahwa apa pun yang terjadi, selalu harus bersinar, selalu terus bersinar, terus adem gitu ya,” kata Tom
“Jadi ya saya tahu bahwa dalam perkara lain mungkin apa tersangka ya tersangka senyum, bisa memicu reaksi negatif dari publik ya. Tapi sekali lagi, entah kenapa itu yang menjadi pilihan ya yang masuk di kepala saya,” tambahnya.
Malam Pertama di Tahanan
Di malam pertamanya di dalam tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka, Tom mengaku tak bisa tidur. Ia menyebut dirinya diserang magh.
“Jadi yang sudah pasti terjadi, malam pertama itu sangat-sangat tidak nyaman, enggak bisa tidur. Saya enggak pernah punya gejala lambung atau magh ya. Tapi tiba-tiba asam lambung,” ucap Tom.
“Jadi, meskipun saya mungkin terlihat tenang atau tegar, bagaimana mungkin secara psikologis ya di dalam ya subconscious itu pasti ada gejolak emosional ya,” tambahnya.
Tom menyebut dirinya membutuhkan waktu seminggu untuk mengembalikan psikologis dan emosinya menjadi normal. Saat itu, ia mencoba memproses semua hal yang tiba-tiba menimpanya.
“Lingkungan yang baru ya. Tentunya, kebanyakan dari kita yang diciduk ya masuk bui itu untuk pertama kalinya. Jadi lingkungan yang baru, tidak pernah kebayang,” ucap Tom.
Keseharian di Balik Jeruji
Tom Lembong merasa sifatnya sangat cocok untuk penjara. Sebagai seorang introvert, sendirian di dalam sel bukanlah sebuah masalah.
“Jadi saya dalam sel, sendirian, nyaman-nyaman saja,” ucap Tom.
Ia pun menyebut dirinya kerap menghabiskan waktu untuk berpikir dan berimajinasi, lalu dituangkan dalam sebuah tulisan. Ia juga suka berolahraga di malam hari.
“Karena memang hobi olahraga,” ucap Tom.
“Sebanyak mungkin, sesering mungkin (olahraga),” tambah Tom.
Bahkan, katanya ia menjadi instruktur olahraga untuk para tahanan.
“Itu kan cara yang dahsyat untuk mengelola stres. Kita tidurnya lebih nyenyak kalau capek secara fisik ya,” ucap Tom.
Selain menulis dan berolahraga, Tom mengaku jadi lebih sering berdoa di dalam sel. Langkah itu menjadikannya berpikir lebih positif.