BANDA ACEH — Massa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menggelar aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jum’at sore, 9 September 2022.
Massa dari Aliansi Gerakan Aceh Menggugat (AGAM) yang berjumlah sekitar 150 orang bergerak dari Tugu Taman Sulthanah Safiatuddin (PKA) dengan jalan kaki menuju Gedung DPRA.
Massa berorasi di jalan di depan gerbang masuk ke gedung legislatif.
Massa tidak diizinkan masuk ke pekarangan gedung DPR. Polisi menyiagakan mobil penghalau massa di depan pintu gerbang. Aksi itu mendapat pengawalan ketat.
Peserta aksi sempat membakar ban di jalan. Arus lalu lintas di jalan Teuku Daud Beureueh sempat dialihkan kemudian ditutup.
Massa sempat melempar air mineral ke arah polisi yang berjaga. Massa juga sempat menggoyangkan pintu gerbang DPRA.
Dalam orasinya pendemo mendesak Pemerintah Pusat melalui DPRA untuk mencabut keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi dan non subsidi, serta mengevaluasi Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Selain itu, mereka juga meminta pemerintah serius memberantas mafia BBM dan menuntut pemerintah untuk merealisasikan sepenuhnya Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945.
“Ada beberapa poin yang disampaikan para pendemo dalam orasinya untuk meneruskan aspirasi rakyat. Alhamdulillah mereka tertib dan dijaga ketat aparat keamanan,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Jum’at malam, 9 September 2022.
Winardy juga mengungkapkan, di saat unjuk rasa hampir bubar, sempat terjadi aksi dorong pagar dan pelemparan petugas dengan botol minuman, bahkan ada aksi bakar ban karena belum ada perwakilan yang menemui mereka.
Namun, hal tersebut dapat diredam oleh petugas, hingga perwakilan DPRA yang dipimpin Wakil Ketua II DPRA Hendra Budian menemui massa.
Setelah memberikan respon atas aksi massa tersebut, perwakilan DPRA disodorkan surat petisi untuk ditandatangani bersama.
“Menjelang magrib aksi unjuk rasa selesai dan mereka membubarkan diri dengan tertib,” ujarnya.