ACEH TIMUR — Sebanyak 12 warga Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur, mendapat perawatan intensif di Puskesmas Banda Alam dan dua lainnya di RSUD Dr Zubir Mahud, Minggu (27/6) malam.
Mereka mengalami gejala diduga akibat menghirup gas beracun dari sumur. Bau gas tersebut diduga berasal dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka.
Dari jumlah yang dirawat, delapan orang telah diperbolehkan pulang.
Namun, sementara waktu mereka tinggal di Kantor Camat Banda Alam yang menjadi lokasi pengungsian.
“Awalnya kami mencium seperti bau karet terbakar. Aromanya sangat menyengat hingga pusing,” ujar Suratno, warga Desa Panton Rayeuk, Minggu (27/6) malam.
Informasi diperoleh dari warga sekitar, pada Minggu sore mereka mencium aroma menyengat dari sumur gas. Setelah itu warga merasa mual, pusing dan sesak napas hingga dikarian ke puskesmas setempat untuk mendapat pertolongan medis.
Sementara warga lainnya diimbau agar tidak keluar dari desa serta mencari tempat perlindungan yang aman.
Kepala Lelaksana Badan Penanggulan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas, mengatakan paparan bau gas tersebut diduga berasal dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka.
“Kejadian sudah terjadi semalam, lebih kurang pukul 21.00 wib,” ujar Ilyas, di Banda Aceh, Senin (28/6).
Ilyas mengatakan korban terdampak dari kejadian itu sebanyak 531 jiwa atau 112 KK. Tidak ada dampak material.
Korban terdampak, kata Ilyas, lansung diungsikan di kantor camat Banda Alam, Aceh Timur. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. (IA)