KUTACANE – Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) berinisial SA (37), Sabtu (22/1) ditangkap tim Polres Aceh Tenggara karena diduga telah mencabuli seorang santrinya berinisial M (16) warga Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara,
Saat ini, tersangka sudah ditahan di Mapolres Aceh Tenggara untuk menjalani pemeriksaan.
SA selain menjabat sebagai Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Tenggara juga merupakan pimpinan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Bukit Tusam Aceh Tenggara.
SA yang diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap santriwati pondok pesantren Raudhatul Salihin di Kecamatan Bukit Tusam.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Suyono melalui Kasat Reskrim AKP Suparwanto penangkapan SA
“Untuk sementara sudah ditangkap dan kita amankan untuk diperiksa atas dugaan perbuatan asusila terhadap salah satu santriwati di Pondok Pesantren yang berlokasi di Kecamatan Bukit Tusam Aceh Tenggara,” kata AKP Suparwanto di Kutacane, Sabtu (22/1).
Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara AKP Suparwanto mengatakan, kasus itu terungkap atas laporan korban dan keluarganya ke Mapolres Aceh Tenggara, pada Jum’at (21/1).
Sehari setelah menerima laporan, polisi bergerak cepat mencari keberadaan pelaku.
“Dia ditangkap di rumahnya dan dijerat dengan Pasal 34 junto 50 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Kinayat,” sebut Suparwanto.
Peristiwa dugaan pemerkosaan itu sendiri dilakukan sebanyak lima kali dalam rentang waktu Agustus 2021–Januari 2022.
Diduga, empat kali dilakukan dalam kamar pelaku di sebuah pondok pesantren dan satu kali di sebuah vila di kawasan wisata Ketambe, Aceh Tenggara.
Korban, kata Kasat Reskrim, juga santri di pesantren yang dipimpin oleh SA.
“Sekarang kami sudah tangkap pelakunya. Berikutnya akan dilakukan pemeriksaan dan seterusnya hingga melengkapi berkas dan dilimpahkan ke kejaksaan,” tegas dia.
Kendati demikian, Suparwanto belum menjelaskan lebih jauh tekait pemeriksaan oknum pimpinan pondok pesantren tersebut.
“Kita masih mendalami kronologisnya. Karena ini merupakan hasil laporan korban (santriwati), yang diduga kejadiannya sudah sejak lama. Dan mungkin ada korban yang lain lagi. Makanya masih kita periksa secara intensif,” pungkasnya. (IA)