Keputusan Dinas Pendidikan Aceh membuka kelas jarak jauh untuk mendekatkan sekolah ke masyarakat dinilai Irfannusir sebagai langkah cerdas.
Kelas jauh di Pameu dan Jamat, dua desa terpencil di Aceh Tengah, mencegah anak-anak lulusan SMP menganggur karena jarak SMA terdekat dari gampong-gampong itu mencapai puluhan kilometer.
Dengan membuka kelas jarak jauh, maka orang tua tidak perlu khawatir anak-anak mereka berkendara jauh untuk menikmati pendidikan. Para murid juga dapat membantu orang tua sepulang sekolah.
“Strategi ini sangat memudahkan masyarakat. Dan yang terpenting, tugas negara untuk meratakan pendidikan ke seluruh daerah terwujud,” kata Irfannusir.
Irfannusir juga memuji strategi Alhudri, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, untuk meningkatkan kinerja seluruh “mesin” pendidik di Aceh.
Kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke sejumlah daerah terpencil, yang selama ini tidak dilakukan, meningkatkan motivasi para pendidik dan kepala sekolah dalam mendidik.
Alhudri juga mendorong kerja sama dunia kerja dengan SMK. Bahkan di Aceh Timur dibuka jurusan perminyakan untuk mempersiapkan anak-anak Aceh bekerja di ladang-ladang minyak yang berproduksi di daerah itu.
Irfannusir mengatakan kepala dinas adalah pejabat pengambil keputusan. Alhudri, kata dia, menunjukkan kapasitas sebagai kepala dinas yang mampu mengambil keputusan tepat yang dibutuhkan Dinas Pendidikan Aceh saat ini.
“Kelebihan dan terobosan yang diambil harus diapresiasi. Kita harus bersikap objektif. Mungkin ada kekurangan-kekurangan, itu yang perlu kita perbaiki bersama agar mutu pendidikan Aceh moncer,” pungkas Irfannusir, Anggota DPRA dari Fraksi PAN. (IA)