“Kita punya 38 kabupaten/kota, kita punya sekitar 8 ribu desa yang semua sudah dimasuki narkoba. Jadi Jawa Timur itu sedang darurat narkoba,” kata Ratnadi.
Inilah yang menyebabkan Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur bertandang ke Aceh untuk belajar terkait pencegahan narkoba. Dia turut mempertanyakan apakah Aceh telah memiliki aturan khusus terkait pencegahan narkoba.
“Karena kami tahu Aceh banyak itu (ganja) ya dalam tanda petik,” kata Ratnadi.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin mengatakan Aceh memiliki Qanun Nomor 8 Tahun 2018 terkait Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika.
Menurut Safaruddin, kondisi Aceh saat ini tidak jauh berbeda dengan Jawa Timur yang juga berstatus darurat narkoba. Namun disebabkan adanya wacana legalisasi ganja untuk medis, banyak pihak yang kemudian mendorong agar tumbuhan ganja dilegalkan.
“Katanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, katanya. Namun kita perlu data empiris juga, fakta-fakta (legalisasi ganja) untuk bisa kita uji kelayakannya,” kata Safaruddin.
Di sisi lain, kata Safaruddin, berdasarkan polisi terdapat berton-ton sabu-sabu yang ditemukan di Aceh. “Jadi pasokan ke Aceh itu sudah (ukuran) ton yang ditemukan, itu yang kira-kira dalam hal ini membuat Mabes Polri dan Polda Aceh kerap melakukan penyergapan di perairan Aceh, karena cukup mudah sekali akses ke perairan kita dari jalur Thailand dan Malaysia,” kata Safaruddin.
Dia mengatakan pasokan narkoba tersebut tak sedikit yang tinggal di Aceh meskipun dalam agendanya akan dipasok untuk daerah lain. Hal tersebutlah membuat Aceh juga berstatus darurat narkoba.
Terkait pencegahan, menurut Safaruddin, Aceh memiliki aturan yang bertujuan untuk menjerat pengedar maupun pengguna narkoba. Salah satunya seperti hukum cambuk selain hukuman pidana yang diatur dalam KUHP.
“Bersih sekali Aceh tidak, Aceh juga dalam darurat narkoba yang kejahatannya memang satu. Tugas dan tanggung jawab kita untuk menyiapkan generasi emas Aceh dan Indonesia,” kata Safaruddin.
Senada dengan Safaruddin, Anggota Komisi I DPR Aceh Irawan juga mengakui bahwa Aceh saat ini dalam status darurat narkoba. Dia mengatakan untuk pencegahan penggunaan narkoba diperlukan keseriusan dari pemerintah.