Kemarahannya terhadap elite politik membuatnya populer, terutama setelah skandal korupsi besar “cuci mobil” (Lava Jato) pada 2014. Dukungan publik itulah yang akhirnya mengantarkannya menjadi Presiden pada 2018.
Dalam Pilpres 2022, Bolsonaro kalah tipis dari Lula. Namun, sejak sebelum pemilu, ia kerap berpidato seolah-olah dirinya adalah figur mesianis.
“Saya hanya punya tiga pilihan: ditangkap, dibunuh, atau menang,” kata Bolsonaro pada 2021.
Putusan Mahkamah Agung ini berpotensi memicu ketegangan politik brasil. Akhir pekan lalu, sekitar 40.000 pendukung Bolsonaro turun ke jalan di Brasilia untuk memprotes vonis tersebut. Mereka menegaskan bahwa pemimpin mereka sedang menjadi target politik.