BANDA ACEH — Forum Dakwah Perbatasan (FDP) pada tahun ajaran baru 2021 ini kembali menyekolahkan 108 anak-anak fakir miskin dan mualaf yang berasal dari daerah perbatasan dan pedalaman Aceh serta dari Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
Program ini telah berjalan sejak awal FDP berdiri yakni 2015, sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab FDP dalam menyiapkan generasi muda yang bertakwa, unggul dan hafal Alquran sehingga SDM di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh – Sumut menjadi lebih baik dan tidak tertinggal dibandingkan daerah perkotaan.
Anak-anak tersebut akan disekolahkan di Pesantren Akademi Dakwah, Tadrib Ad Du’at Wal Huffazh serta Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah di Jakarta. Bagi anak-anak yang sekolah di pesantren nantinya setelah mereka tamat dapat melanjutkan pendidikannya baik di bidang ilmu agama maupun bidang – bidang ilmu umum lainnya baik didalam maupun di luar negeri.
Demikian disampaikan oleh Ketua FDP dr Nurkhalis SpJP FIHA FAsCC, Rabu (4/8).
Sementara Dr Abizal M Yati Lc MA selaku Manager Program FDP menambahkan, FDP berkomitmen untuk terus menyiapkan generasi muda terbaik untuk daerah perbatasan dan pedalaman Aceh.
Pada tahun ini FDP juga membuka program pendidikan baru yakni Tadrib Ad Du’at Wal Huffazh yang bertujuan mendidik generasi muda menjadi Da’i yang memiliki wawasan keislaman yang luas, berakhlak mulia, terampil dalam berdakwah dan hafal Al-Qur’an.
Selain itu khusus untuk putri juga telah dibuka Akademi Dakwah Putri di Aceh dibawah binaan Dewan Dakwah Aceh yang sebelumnya mereka dikirim ke Bukit Tinggi Sumatera Barat untuk program tersebut.
Selain program pendidikan, FDP juga terus menjalankan beberapa program lainnya berupa penempatan Da’i, pembinaan mualaf, pembangunan masjid dan musalla, pemberian modal usaha tanpa riba, pembangunan rumah dhuafa, penyaluran hewan kurban, pembentukan gampong syariah, pengobatan masal, sunatan masal, pembagian sembako dan lain sebagainya.
Zulkarnaini, selaku Manager Operasional FDP menguraikan untuk program pendidikan pada tahun ajaran baru ini ada 28 santri ke pesantren Ar-Rabwah Indrapuri, 7 orang ke pesantren Hidayatullah Kutacane, 20 orang ke Akademi Dakwah putra dan 15 orang ke Akademi Dakwah Putri serta disiapkan 15 orang ke Tadribut Ad Du’at Wal Huffazh dan 23 orang mahasiswa/i ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah di Jakarta.
Jadi semuanya ada 108 orang anak-anak perbatasan dan pedalaman yang akan masuk pendidikan pada berbagai program studi tersebut.
Adapun jumlah anak-anak yang sedang dalam pendidikan yakni di Pesantren Ar Rabwah 34 santri, pesantren Hidayatullah 16 santri, Al Kazem 7 siswa dan di STID M. Natsir 51 mahasiswa.
Dengan demikian sampai saat ini ada sebanyak 216 orang santri dan mahasiswa dari daerah perbatasan dan pedalaman yang dalam pembinaan FDP.
Mereka berasal dari daerah Subulussalam, Danau paris dan Pulau Banyak Singkil, Aceh Tenggara, Abdya, Aceh Selatan serta Sidikalang Dairi Sumut.
“Kami mengajak segenap kaum muslimin untuk ikut serta mendukung program-program FDP dengan menjadi orang tua asuh atau dukungan lainnya,” ujarnya. (IA)