Gusti Tuding Ferry Fitnah dan Bisa Bikin Chaos Negara
Sebelumnya grafolog dan pengamat perilaku Gusti Aju Dewi membongkar fakta bahwa CEO Malaka Project Ferry Irwandi sudah melakukan manipulasi atas video viral adanya anggota TNI yang ditangkap anggota Brimob saat demo rusuh di Palembang, beberapa waktu lalu.
Manipulasi kata Gusti Aju, dilakukan Ferry Irwandi dengan menambah kalimat pada video asli, saat berbicara di acara Rakyat Bersuara di Inews TV, bertajuk Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya? Selasa (2/9/2025) lalu.
Padahal kata Gusti, Brimob Palembang sudah mengklarifikasi hal itu karena salah tangkap.
Namun kata Gusti, Ferry Irwandi justru memanipulasi video itu sehingga seperti memprovokasi massa untuk melawan TNI.
Hal itu diungkapkan Gusti dalam podcast di channel YouTube Bukan Kaleng Kaleng dan di akun Instagramnya @gustiajudewi, lewat postingan gambar berisi pernyataannya dan narasinya.
Sebelumnya video viral penangkapan anggota TNI oleh Brimob ditayangkan atau diputar dalam acara di Inews TV atas permintaan Ferry.
Dalam video tampak seorang anggota TNI ditangkap anggota Brimob karena dituduh ikut rusuh.
Kemudian anggota Brimob yang memegang sang anggota TNI menanyakan dari kesatuan mana.
“Kamu anggota mana kamu?” kata suara dalam video.
“Kavaleri” jawab anggota TNI.
“Kavaleri ikut rusuh Kavaleri di Palembang. Saya laporin Panglima TNI dikau,” jawab sang anggota Brimob.
“Aku ndak ada melok (-bahasa Palembang artinya: aku tidak ikut),” bantah si anggota TNI.
Usai video selesai diputar dalam acara itu, Ferry Irwandi langsung menjelaskan ulang suara dialog di dalam video.
“Kapolri Kapolri ini ikut rusuh Kapolri saya laporin Panglima TNI. Terus dia bilang si orangnya, bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini. Anyway,” kata Ferry yang langsung mengalihkan fokus ke pembicaraan soal terkait aksi demo rusuh lain.
Menurut Gusti, kesalahan Ferry sangat jelas.
Yakni pernyataan Kavaleri digantinya menjadi Kapolri.
Untuk hal ini kata Gusti, Ferry mengaku salah dengar.
Namun kesalahan atau manipulasi kedua, menurutnya sangat fatal.