Lebih lanjut ia menjelaskan di kalangan masyarakat Karo, menjadi kebanggaan yang telah lama diwarisi berbagai nilai religius dan sosial seperti agama pamena (percaya adanya kekuatan yaitu Tuhan, Aron (semangat gotong royong, kerja sama dan saling menghargai), terbuka dan mudah bergaul, serta kental kekerabatan (lebih malu tak beradat dari pada tak beragama).
Menurutnya, kerukunan umat beragama di Kabupaten Karo merupakan contoh bentuk keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Walaupun banyak suku dan agama, masyarakatnya saling rukun dan menghormati satu sama lain.
“Etnis Karo sebagai suku mayoritas di Kabupaten Karo menunjukkan suatu bentuk nyata jika hidup berdampingan dalam perbedaan adalah suatu yang sangat berharga,” ujarnya lagi.
“Keharmonisan hubungan antar agama dan etnis seperti ini harus dipertahankan dalam kehidupan bermasyarakat, dengan hidup harmonis maka akan memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tutup Khalid.
Dalam kunjungan ke Tanah Karo, tim FKUB Aceh Besar yang terdiri Tgk Muhamnad Hafiz, Khalid Wardana, Dr Mawardi MA, Drs Salahuddin MPd, Drs M Jabar dan Drs KH Rusli juga melaksanakan pertemuan dan diskusi dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Karo.