“Saya berharap dalam membuat program nanti, buatlah program-program yang rasional yang lebih berkonsentrasi kepada kesejahteraan ibu dan anak serta peka terhadap isu sosial harus menjadi prioritas kita dan target kita,” ucapnya.
Zulfikar Lidan, Koordinator Presidium KAHMI Aceh menjelaskan perbedaan dalam berorganisasi itu hal yang biasa. Namun, jangan sampai perbedaan tersebut merusak persaudaraan.
“Jika kita memiliki kesadaran akan persaudaraan kita bisa melakukan hal-hal yang sangat besar. Selamat bermuswil para Forhati sekalian, saya harap bisa menjaga persaudaraan. Untuk menjadikan Forhati yang lebih baik,” ujarnya.
Untuk diketahui, Forhati sebagai wadah berhimpunnya alumni HMI-Wati yang menjadi bagian dari KAHMI mempunyai tugas utama sebagai bagian dari elemen bangsa untuk mewujudkan pencapaian
cita-cita HMI menjadi masyarakat adil makmur yang diridai Allah SWT, melalui kreativitas dan pengabdiannya pada masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Kepengurusan yang terbentuk dari hasil musyawarah para presidium menjadi hal penting bagaimana menempatkan personal kader untuk melaksanakan kerja organisasi dengan baik dan efisien.
Demikian pula program kerja yang ditetapkan pada rapat kerja Forhati wilayah Aceh adalah bagian dari menjawab kebutuhan dan tuntutan keluarga besar HMI, masyarakat, bangsa, dan negara.
Penguatan sistem organisasi, kaderisasi, pendidikan, agama, sosial budaya, ekonomi, politik, hukum, kesehatan dan lingkungan hidup serta kependudukan dan tenaga kerja menjadi bagian prioritas kerja bidang.
Sensitifitas terhadap persoalan keumatan dan nasionalisme, keindonesiaan juga menjadi perhatian penting saat ini. (IA)