Lhokseumawe — Personel Polres Lhokseumawe berinisial Bripka F (37), ditemukan tewas gantung diri di pintu belakang rumahnya di komplek perumahan Griya Kana Meugah, Gampong Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (23/11) pagi.
Polisi tersebut awalnya ditemukan oleh Keuchik gampong setempat yang kebetulan melintas di belakang rumah korban.
Kepala Hubungan Masyarakat, Polres Lhokseumawe, Salman Alfarisi, kepada wartawan di Lhokseumawe, membenarkan personel polisi tersebut ditemukan pertama kali oleh Keuchik Panggoi, Arifin.
Bripka F ditemukan tergantung dengan secarik kain batik yang dililit leher kemudian diikat di kosen pintu. Sejauh ini belum diketahui penyebab polisi itu gantung diri.
“Peristiwa itu benar terjadi, tadi saya mendapatkan informasi sekitar pukul 07.15 WIB dan saat itu, sejumlah personel polisi juga langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara,” ujar Salman, seperti disiarkan Kompas.com, Senin (23/11)
Dia menyebutkan, rumah kepala desa tak jauh dari kompleks itu. Kebetulan, sambung Salman, kepala desa melintas di kompleks itu.
Terlihat personel polisi itu tergantung. “Kepala desa lalu menyampaikan ke polisi. Kita datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Selama ini, Bripka F dikenal baik. Kami belum tahu motifnya. Ini masih dalam penyelidikan,” kata Salman.
Ditambahkannya, Keluarga Besar Polres Lhokseumawe sangat berduka dengan meninggalnya Bripka F yang ditemukan dengan posisi tergantung di pintu belakang rumahnya.
Disebutkannya, di kalangan rekan seprofesinya, almarhum dikenal baik, pendiam namun humoris. Selain itu almarhum yang bertugas di Unit Sabhara Polsek Dewantara Aceh Utara tersebut juga loyal terhadap pimpinan dan menjalankan profesi dengan baik.
“Kami sangat kehilangan, almarhum sangat baik dengan rekan-rekan, loyal dengan pimpinan dan selama ini bertugas dengan baik di Polsek Dewantara. Mendiang juga seorang pendiam, namun humoris,” ungkap Kapolres Lhokseumawe melalui Kabag Humas Salman Alfarisi.
Menurut Salman, saat ini unit Provost sedang menyelidiki kasus tersebut, termasuk jasad korban diotopsi untuk mengungkap, apakah kematian korban murni bunuh diri atau akibat hal lain. (IA)