Api menyala sekitar pukul 20.00 Wita. Ini sekitar 3 jam setelah massa memblokade jalan akses di sejumlah ruas jalan kota.
Pukul 01.21 Wita, seribuan warga ikut menyaksikan detik-detik api merubuhkan fasad dan ubun-ubun dua gedung.
Aparat dan armada pemadam kebakaran juga tak kuasa meredam api kemarahan ratusan kelompok massa.
DPRD Sulsel di Jl Urip Sumiharjo, adalah kantor 85 wakil rakyat dari 24 kabupaten/kota.
Sedangkan DPRD Kota Makassar, di Jl AP Pettarani ini adalah ruang kerja bagi 50 anggota parlemen dari 15 kecamatan.
Dua gedung ini berjarak sekitar 2,5 km. DPRD Provinsi di utara, sementara DPRD kota di selatan.
Tragis, kebakaran ini terjadi saat para wakil rakyat kota tengah menyiapkan rapat paripurna RPJMD bersama Walikota, Wakil Walikota, Sekda, dan 30an pimpinan SKPD kota.
Tiga Orang Meninggal
Tiga orang dikabarkan meninggal akibat amukan api di Kantor DPRD Makassar Jl AP Pettarani, Jumat (29/8/2025).
Informasi itu dibenarkan Wakil Ketua DPRD Makassar, Anwar Faruq, Sabtu (30/8/2025).
Dua diantaranya adalah staf DPRD Makassar. Satu fotografer di Bagian Humas (Abay), dan satu staf perempuan.
Satu korban lainnya ialah Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Ujung Tanah, Syaiful.
“Sampai saat ini ada tiga korban jiwa (meninggal dunia),” kata Anwar Faruq sekira pukul 01.00 Wita.
Selain itu, beberapa staf dikabarkan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Grestelina.
“Semoga semua bisa bertahan dan tidak ada korban kehilangan nyawa lagi,” harapnya.
Anwar Faruq mengimbau agar masyarakat tenang. Masyarakat Bugis Makassar, kata Anwar Faruq, memiliki budaya saling menghargai dan menyayangi.
Diharapkan prinsip itu terus dipegang, tidak terprovokasi dengan hal yang bisa merusak tatanan kehidupan bermasyarakat.
“Kami imbau masyarakat tenang, kita dikenal saling menghargai saling menyayangi, jangan ada tindakan anarkis, jangan terprovokasi,” tegasnya.
Anwar sendiri ada di Gedung DPRD Makassar saat kejadian. Ia menghadiri Rapat Paripurna Jawaban Wali Kota Tentang APBD Perubahan 2025.