Sementara Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr Khairuddin MAg dalam materinya mengatakan keadaan BLU UIN Ar-Raniry hingga saat ini sedang tidak baik-baik saja, yang disebabkan beberapa faktor.
Padahal lanjut Khairuddin, UIN Ar-Raniry memiliki beberapa aset, di antaranya wisma, klinik kesehatan, percetakan, kantin induk dan juga ada disetiap fakultas, laboratorium, auditorium, ruang meeting, lapangan dan fasilitas olahraga, sport center, PAUD, tempat penitipan anak, bus, dan lain-lain.
Khairuddin menyebutkan, dari sejumlah aset tersebut, ada empat potensi besar untuk pendapatan BLU UIN Ar-Raniry.
Pertama bidang akademik seperti PAUD, laboratorium dan pusat studi atau pusat kajian. Kedua, bidang non akademik seperti wisma, percetakan, kantin, auditorium dan pusat studi halal.
Ketiga, bidang kesehatan juga tersedia klinik, dan keempat bidang kepakaran atau bidang keahlioan dosen.
“Untuk itu, kami menekankan pentingnya dilakukan workshop ini dalam rangka melakukan analisis potensi dari aset masing-masing fakultas dan unit, melakukan promosi terhadap petensi dari penggunaan aset dan selanjutnya memaksimalkan penggunaan aset UIN Ar-Raniry dalam setiap kegiatan, sehingga dapat menggenjot BLU UIN Ar-Raniry di masa mendatang,” ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN Ar-Raniry Umar Bin Abdul Aziz MA mengatakan workshop tersebut dilaksanakan untuk memfasilitasi civitas akademika UIN Ar-Raniry dalam memahami dengan baik keberadaan pusat pengembangan bisnis dan peluang pengembangan usaha di kampus.
“Selama dua hari ini akan dibahas mekanisme dan dasar hukumnya dan melakukan pemetaan terhadap peluang bisnis dengan sejumlah aset yang telah ada, serta nantinya akan melahirkan draf pengusulan jenis-jenis usaha baru di lingkungan UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Untuk itu, tim pusat bisnis UIN Ar-Raniry menghadirkan para pakar menjadi narasumber pada workshop tersebut, antara lain Anisah Alfada, Kasie PPK BLU II-B Direktorat PPK BLU Kementerian Keuangan RI, Mukhlis, Pelaksana PPK BLU II-B dan Rizki Amalia Decyntasari, Analis Perbendaharaan Negara Ahli Muda pada Direktorat PPK BLU Kemenkeu.