“Ini penting jika kita bicara adat dan budaya, tentu ada nilai kearifan lokal yang harus kita jaga,” katanya.
Diketahui grup musik OrangHutan Squad terbentuk pada 5 Mei 2015, dengan berkomitmen menjaga adat, budaya dan bahasa Aceh melalui musik.
Nuansa budaya Aceh selalu disuguhkan dalam setiap karyanya selama ini yang dikemas dalam musik tradisional dan modern dalam musik bergenre Hip Hop.
Salah satu singel andalannya yang berjudul “Meusyeuhu” di ambil dari Bahasa Aceh yang berarti tersohor untuk mengenang jasa para tokoh dan pahlawan yang ada di Aceh.
Di dalam karya “Meusyeuhu” ini, OrangHutan Squad mengangkat tokoh dan pahlawan yang ada di Aceh yakni Teuku Cut Ali, Shaikh Abdurrauf As-Singkili, Panglimo Rajo Lelo Syekh Burhanuddin Ulakkan, Malik Ibrahim, Aman Dimot, Teungku Banurullah, Tengku Di Ujung, Panglime Linting, Raja Mude Sedie, Raja Pucook Sulooh dan Sultan Iskandar Muda.
Lirik lagu “Meusyeuhu” ini terdapat 12 bahasa yang 11 di antaranya adalah bahasa daerah Aceh yaitu Bahasa Aceh, Bahasa Singkil, Bahasa Kluet, Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Alas, Bahasa Gayo, Bahasa Simeulue Devayan, Bahasa Simeulue Sigulai, Bahasa Gayo Lues, Bahasa Tamiang Hulu, Bahasa Tamiang Hilir dan Bahasa Indonesia. (IA)