“Agar berlangsung abadi, perdamaian ini harus kita pelihara,” katanya.
Pada era 4.0 kata Nova, dan bangkitnya AI atau Artificial Intelligence ini, kebersihan pikiran adalah senjata ampuh untuk menyaring informasi. Karena, dewasa ini, setiap orang adalah konsumen sekaligus produsen informasi.
“Siapa saja dapat membuat berita, yang kemudian dapat disebarkan ke tengah masyarakat melalui media sosial. Fenomena ini dapat melahirkan disinformasi, yang akan berujung pada perpecahan. Kebebasan kita mencari dan memperoleh informasi haruslah disertai kesadaran dan tanggung jawab,” katanya.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki literasi informasi yang tinggi, dengan harus dapat menyaring dan membedakan, mana informasi yang benar, serta mana yang hoax, sesat dan menyesatkan.
“Tanpa kemampuan berliterasi informasi, maka kita akan sangat mudah termakan hoax, yang dapat mendorong kita kembali ke keadaan tanpa kedamaian,” kata Nova.
Nova juga menerangkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah mengatakan silaturrahim bisa meluaskan rezeki dan memperpanjang umur. Ditinjau dari ilmu jiwa kontemporer, dinilai hal ini sangat masuk akal.
“Hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama manusia, apalagi dengan keluarga, memberikan dukungan yang dibutuhkan seorang insan untuk berkembang secara wajar. Baik itu perkembangan jiwa, mau pun perkembangan fisik,” jelasnya.
Untuk itu, Nova berpesan supaya memanfaatkan kesempatan yang sangat baik ini untuk meluaskan rezeki, dengan cara memperkuat jaringan pertemanan dan persaudaraan.
“Perpanjang usia kita dengan saling bertukar kabar bahagia.Tak lupa, selagi mengajari anak-anak kita akan manfaat dan pentingnya silaturrahim, kita juga mewariskan adat istiadat serta budaya luhur kepada generasi penerus,” ujarnya. (IA)