BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah meresmikan pengoperasian kembali Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh di kawasan Lamnyong Banda Aceh, Selasa (22/3). Sebelum itu, operasional gedung pustaka terbesar di Aceh itu dipindahkan sementara, karena gedung Puswil tersebut sedang dalam masa pembangunan.
Peresmian gedung Puswil tersebut dihadiri langsung Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Aceh, perwakilan Forkopimda Aceh, para staf ahli gubernur, asisten Sekda, dan para kepala SKPA Pemerintah Aceh serta para Kepala Biro di Lingkungan Setda Aceh. Selain itu juga hadir Ketua PKK Aceh serta Ketua DWP Aceh.
Nova mengatakan, pustaka adalah sarana pembantu dalam menambah minat baca masyarakat. Dimana perpustakaan menjadi salah satu media masyarakat dalam menambah ilmu pengetahuan dan menjadi penentu kemajuan bangsa.
“Ada pepatah, buku adalah jendela dunia,” kata dia. Karena itulah, pustaka hadir sebagai tempat akses Informasi, sumber pengetahuan dan penguatan literasi setiap masyarakat.
Namun demikian, minat literasi masyarakat Indonesia belum terlalu baik. Menurut survey lembaga OICD pada 2019, Indonesia menduduki peringkat ke 62 dari 70 negara dengan tingkat literasi rendah.
“Karena itu kehadiran pustaka ini haruslah disambut dengan baik sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat,” ujar Nova.
Ia berharap kehadiran Perpustakaan Wilayah Aceh di gedung baru tersebut bisa menarik minat masyarakat untuk berkunjung, sehingga bisa meningkatkan semangat masyarakat dan lebih gemar membaca sehingga generasi Aceh caroeng/pintar sebagaimana misi dari Pemerintah Aceh.
“Ajak keluarga dan rekan untuk berkunjung ke gedung yang sangat indah ini sebagai kampanye meningkatkan minat baca,” kata Nova.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Edi Yandra mengatakan Puswil Aceh dibangun pada tahun 2017, dimana pembangunan dimulai dengan pembongkaran gedung lama.
Pada tahun 2020 pembangunan gedung ini terhenti, karena ada refocusing anggaran untuk pengendalian Covid-19 dan berlanjut kembali tahun 2021.