Hakekat “Muhammad adalah Allah” dalam Kitab Al Insan Al Kamil – Al-Jilli
Selain itu terdapat hadits lain yang sangat masyhur dimana Nabi bersabda “Barang siapa yang mengetahui dirinya, maka ia akan mengetahui Tuhannya”. Begitu juga dalam surah Al-Baqarah ayat 115 “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah, sesungguhnya, Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui’.
“Dengan konsep tajalli, Al-Jilli ingin menjelaskan hakekat Allah sebanar-benarnya kepada umat Islam, bahwa Allah secara hakekat atau hakekat Allah tidak lain dan tidak bukan adalah Muhammad itu sendiri atau bahkan manusia. Manusia bukan pada fisik (jasad) melainkan pada aspek asma, sifat dan af’al Allah, karenanya manusia sesungguhnya bentuk dari tajalliyat (penampakan) Allah dari sisi asma, sifat maupun af’al.
Seluruh sifat-sifat Allah yang 20 jika dicermati ada pada manusia, contoh Allah Maha Melihat, maka manusia diberi mata, Allah Maha Mendengar, manusia diberi telinga, Allah Maha Lembut, maka manusia diberi perasaan, Allah Maha Mengetahu, maka manusia diberi akal, Allah Maha Bijaksana,maka manusia diberi qolbu (hati nurani) dan seterusnya,’’ ujar Prof. Rubaidi.
Menurut Prof. Rubaidi, hakekat Allah ada pada diri Muhammad atau manusia terdapat pada af’al. Allah yang tidak kasat mata, seluruh af’al-Nya yang melakukan manusia. La Khaula wa la Quata Illa Billah (tiada daya dan upaya kecuali milik Allah).
Bagi orang-orang yang berada pada maqam iman, lebih-lebih Ihsan, maka keyakinan mereka, apapun gerak geriknya di gerakan oleh Allah. Dengan kata lain, seluruh gerak (af’al) tidak lain adalah af’al Allah dalam diri manusia.
“Penjelasan di atas juga ada pada asma’ Allah, lafal Allah sendiri masih berupa sebutan (asma’). Allah masih memiliki sebutan lainnya sebanyak 99 yang sering disebut asam’ al-Husna. Di sisi lain sebutan yang merujuk kepada Allah adalah Huwa bahkan Hu, secara hakikat adalah merujuk kepada Tuhan, apapun yang kita sebut yang mencakup berbagai asma’ yang meliputi alam semesta (dimana manusia menjadi bagian di dalamnya) sesungguhnya adalah asma’ Tuhan atau Allah,” sambungnya.