Sebenarnya, Gubernur dan Wali Nanggroe harus sejalan, saling mendukung dan saling melengkapi. Itulah kekuatan Aceh. Selama ini banyak pihak yang berusaha membenturkan gubernur dengan Wali Nanggroe, yang sadar atau tidak justru melemahkan Aceh.
Upaya menjauhkan gubernur dan Wali Nanggroe lagi-lagi karena tidak mendapat manfaat dari keduanya.
Padahal apapun bentuk pekerjaaan Pemerintahan Aceh muaranya adalah rakyat. Selama ini memang ada pihak-pihak yang ingin porsi anggaran lebih banyak pada lembaga tertentu dan tampak terlalu dipaksakan akibat tidak saling percaya dan selalu curiga.
Sehingga perlu kedekatan gubernur dengan Wali Nanggroe untuk meminimalisir perpecahan di Aceh.
Begitulah seharusnya politik Aceh. Kompromistis dan tidak monopoli agar selamat sampai ke tepi. Akan tetapi isi kepala sudah dipenuhi sampah korupsi, sehingga siapa pun yang mengelola uang sudah dianggap koruptor.
Sikap berfikir negatif harus dicuci bersih dari otak kita agar kembali sehat seperti yang kita dambakan bersama.
Agung Makbul sendiri memang orang yang terakhir bersilaturahmi kepada Malik Mahmud. Beliau dengan jujur mengatakan bahwa sudah ada tiga nama calon yang disodorkan kepadanya dan akan disampaikan kepada Mendagri. Meski demikian bagi “Pak Agung” target utama adalah membina silaturrahmi kepada orang tua.
Kita sudah tahu nama-nama yang dimaksud. Kita percaya siapapun nama yang diusulkan tersebut adalah putra terbaik bangsa yang akan memimpin Aceh sebagai Pj Gunernur. Siapapun yang akan ditunjuk oleh Presiden Jokowi, harus kita dukung dengan sepenuh hati.
Siapapun yang terpilih menjadi Pj Gubernur Aceh, dia adalah yang disebut dalam kitab kuno, bergelar sebagai “Pangeran Waringin Sari” yang intinya pemimpin yang kuat dan melindungi. Hanya saja, kalau kita baca rekam jejak dari sekian banyak calon, hanya Agung Makbul yang punya ciri dan sifat demikian.
Akhirnya, sekali lagi, siapapun yang menjadi PJ Gubernur Aceh, jangan kita cekoki dengan informasi yang merusak hubungan dengan Wali Nanggroe. Mari kita satukan rasa dan perasaan Pj Gubernur Aceh dan Wali Nanggroe untuk masa depan Aceh yang lebih baik. Hanya dengan begitu harapan Wali Nanggroe Makbul. (Fauzan Azima)