BANDA ACEH — Peredaran rokok ilegal dari luar negeri saat ini sedang marak di Provinsi Aceh.
Rokok ilegal biasanya dijual dengan harga lebih murah karena tidak ada pita cukai.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Safuadi mengungkapkan ada beberapa faktor maraknya peredaran rokok ilegal di Aceh.
Salah satunya, karena dipengaruhi oleh pemikiran konsumen terhadap rokok lokal, yang beranggapan jika rokok dari luar negeri itu lebih murah.
“Karena kita sebagai konsumen, tidak membangun kesadaran bahwa kita Aceh punya rokok sendiri,” ujar Safuadi, Jum’at (3/5/2024).
Menurut Safuadi, Aceh memiliki tembakau yang diakui kualitasnya di dunia, menyaingi Kuba.
Namun, hingga kini industri rokok masih belum ada di Aceh. Sehingga konsumen memilih rokok ilegal yang harganya murah.
Maka dari itu, kata Safuadi, harus didorong agar Aceh harus memproduksi rokok sendiri, seperti yang saat ini sedang dibangun di wilayah Aceh Besar, Takengon dan Bener Meriah.
Dengan demikian persaingan harga rokok juga bakal dipertimbangkan konsumen. Jadi mereka tidak membeli rokok ilegal.
“Ini kita dorong agar ini menghasilkan dampak ekonomi, dan dapat menyerap tenaga kerja. Kemudian akan ada dana bagi hasil yang pasti jadi berkontribusi pendapatan daerah,” jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak 9.260.000 batang rokok ilegal asal Thailand dimusnahkan dengan cara dibakar oleh Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh bersama Kejari Lhokseumawe, Kamis (2/5/2024).
Pemusnahan jutaan batang rokok ilegal tanpa dilekati pita cukai merk VR7 ini merupakan hasil penindakan di Perairan Utara Lhokseumawe pada Desember 2023.
Pemusnahan dilaksanakan pada dua tempat. Secara simbolis dilaksanakan di lingkungan Kanwil Bea Cukai Aceh, kemudian dilanjutkan dengan pemusnahan keseluruhan barang hasil penindakan di PT Solusi Bangun Andalas, Lhoknga dengan cara dibakar.
“Rokok yang dimusnahkan sebanyak 926 karton atau sekitar 9.260.000 batang. Masing-masing karton berisi 50 slop dan masing-masing slop berisi 10 bungkus rokok,” kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh Leni Rahmasari. (IA)