Hindari Bencana, Muslim Jangan Tinggalkan Empat Hal Ini
Mereka acuh tak acuh dengan masjid, dan tidak ada lagi rasa cinta kepada masjid. Ini sudah mulai terjadi bala atau musibah besar.
“Karena itu, saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, mereka mempertahankan masjid Aqsa dari Zionis Yahudi, walaupun nyawa mereka harus melayang, syahid, dan rumah hancur. Keluarga mereka meninggal, atau pekerjaan hilang, mereka tidak hiraukan, yang penting masjid selamat dan bisa beribadah di sana,” tegasnya.
Ketiga, tarakul Qur’an (meninggalkan Qur’an). Apabila kaum muslimin, anak-anak, kerabat, saudara, jiran tetangga, dan sekampung tidak lagi membaca Al Qur’an, tidak mau belajar Al Qur’an, tidak mentadabbur Al Qur’an, serta tidak mengaplikasikan apa yang diinginkan Al Qur’an, sungguh ini sudah mulai terjadi sebuah musibah besar.
“Demikian pula, saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, walaupun dalam keadaan yang sangat mencekam, taruhan nyawa, tapi mereka sempat, dan selalu ada waktu untuk membaca Al Qur’an,” ucapnya.
Keempat, tarakul haya’ (meninggalkan malu). Menurut Bukhari M Ali, meninggalkan malu artinya tidak ada lagi rasa malu, tidak malu kepada Allah, tidak ada lagi rasa malu kepada manusia atau lingkungan.
Seorang muslim tidak berbuat taat, tidak malu, maka akan berbuat maksiat, melakukan pelanggaran, dan permusuhan. Semua ini akibat tidak ada rasa malu.
Sekarang, sudah menjadi tren seorang remaja, orang dewasa, bahkan orang tua tidak ada rasa malu lagi. Mereka tidak malu menampakkan aurat, misalnya laki-laki menggunakan celana pendek dan perempuan memakai baju tipis dan ketat. Mereka berpakaian tetapi seakan seperti telanjang.
“Kalau hal-hal ini masih terjadi, maka isyarat akan ada bala dan musibah besar di dalam masyarakat. Semoga kita semua dijauhkan dari bala atau musibah tersebut,” pungkasnya. (IA)