Banda Aceh – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan gudang dan pencetak para intelektual bangsa. Kiprah para alumni HMI dalam pemerintahan dan berbagai organisasi politik telah memberikan warna terhadap perjalanan sejarah bangsa.
“Kami berharap, kemampuan yang dimiliki para kader HMI ini mampu membawa kemajuan dan kontribusi positif dalam pembangunan di Kota Banda Aceh dan Aceh pada umumnya,” ungkap Sekdako Banda Aceh Amiruddin pada malam refleksi milad ke-74 HMI, Jum’at malam, 5 Februari 2021, di Aula Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh.
Menurut Amiruddin yang mewakili Wali Kota Banda Aceh, banyak cendekiawan muslim, pemikir muda serta politisi terkemuka yang lahir dari HMI. “Hal ini tidak lepas dari keberadaan HMI sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan tertua dan sangat eksis di negeri ini, serta berkomitmen kuat terhadap persoalan keummatan dan kebangsaan.”
Dengan demikian, HMI sangat diharapkan menjadi mitra Pemko Banda Aceh. “Kami berharap HMI untuk terus meningkatkan kiprahnya di bidang kepemudaan, utamanya dalam memberikan kontribusi pemikiran dalam membangun Banda Aceh menuju visi ‘Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah’.”
Dirinya pun yakin, dengan segala SDM yang dimiliki khususnya di bidang kepemudaan, HMI dinilai mampu mengambil peran strategis tersebut.
“Kami juga percaya, kader-kader HMI mampu beraktualisasi dan berperan aktif sebagai kader ummat dan kader bangsa yang mempunyai kemampuan yang positif, kreatif, dan memiliki gagasan inovatif dan kekinian sesuai dengan perkembangan zaman,” katanya.
Peringatan hari jadi organisasi mahasiswa kelahiran 5 Februari 1947 silam yang digelar oleh HMI Cabang Kota Banda Aceh itu dirangkai dengan opening ceremony Intermediate Training, Latihan Khusus Kohati, dan Senior Course Tingkat Nasional.
Turut hadir pada acara tersebut antara lain Kepala DSI Aceh EMK Alidar, Ketua Presidium Majelis Daerah KAHMI Banda Aceh Sabri Badruddin, Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Aceh Abdul Razak dan Ketua Umum HMI Banda Aceh Mutawaliannur. (IA)
