BANDA ACEH — Perwakilan University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat (AS) Brook William Ross mengungkapkan, dalam catatan sejarah hubungan antara Aceh dan Amerika telah terjalin sejak lama.
Dimana sekitar 200 tahun lalu, kapal-kapal dagang dari Banda Aceh pernah singgah di Pelabuhan Road Island di Amerika.
Hal itu disampaikan Perwakilan URI Brook William Ross saat menyerahkan penghargaan kepada lima mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) penerima beasiswa program Split Site.
Mereka menerima sertifikat penghargaan Natural Resources and Environment dari University of Rhode Island (URI).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Perwakilan URI Brook William Ross serta turut disaksikan Rektor USK Prof Dr Ir Marwan di Balai Senat USK Banda Aceh, Jum’at (10/6/2022).
Kelima mahasiswa tersebut adalah Heru Setiawan T Ryven Trias Kembara, M Rizki Fazillah, M Rizki, dan Siti Syifa Azzahra.
Brook William Ross dalam sambutannya mengatakan, walaupun kerja sama antara USK dan URI ini adalah yang pertama, namun sebenarnya dalam catatan sejarah hubungan antara Aceh dan Amerika telah terjalin sejak lama.
“Dimana sekitar 200 tahun lalu, kapal-kapal dagang dari Banda Aceh pernah singgah di Pelabuhan Road Island di Amerika,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Brook William Rose menilai hubungan kerja sama ini sangat penting dan memiliki nilai historis yang perlu dirawat secara bersama.
“Maka kerja sama ini sangat relevan dengan Indonesia, terutama di bidang blue economic atau ocean science, serta di bidang perubahan iklim,” ucapnya.
Sementara Rektor USK Prof Dr Ir Marwan menyambut baik jalinan kerja sama antar kedua perguruan tinggi ini, yang selama ini telah memberi manfaat luas bagi pengembangan pendidikan.
Bahkan Rektor berharap, kerja sama ini sangat potensial untuk dikembangkan pada bidang lainnya, yang relevan dan menjadi andalan kedua perguruan tinggi ini.
“USK sangat terbuka untuk peluang kerja sama pada bidang lainnya. Apalagi perguruan tinggi ini punya keunggulan, seperti bidang mitigasi kebencanaan yang selama ini telah menjadi rujukan peneliti dunia,” ucap Rektor.