Lantaran, di Puskesmas Layung, Kecamatan Bubon, tidak ada bidan, lalu mobil Ambulance yang membawa Lisma Dewi berangkat menuju ke Puskesmas Cot Semeureung.
Awalnya, Lisma Dewi mulai merasakan sakit tanda-tanda mau melahirkan. Suaminya Rasidy (23) langsung menjumpai petugas di Puskesmas Layung dengan rasa kepanikan, Selasa 29 Oktober 2022, sekira pukul 09:39 WIB.
Rasidy memberitahukan kepada petugas Puskesmas Layung untuk dibawakan mobil Ambulance menjemput istrinya yang sudah kesekitan mau melahirkan.
Beberapa menit kemudian, ambulance tiba di rumah Rasidy menjemput istrinya, Lisma Dewi guna dibawa ke Puskesmas Layung untuk ditangani proses melahirkan.
Sesampainya di Puskesmas Layung, Istri Rasidy tidak diturunkan dari Ambulance, karena tidak ada Bidan yang akan menangani, tapi disuruh tunggu oleh petugas selama 30 menit.
“Karena terlalu lama dan istri semakin kesakitan tanda-tanda mau melahirkan, maka saya selaku suami dia dan keluarga yang lain memutuskan untuk dibawa ke Puskesmas Cot Seumeureung, Kecamatan Samatiga,” kata Rasidy.
Akhirnya dengan kesepakatan keluarga langsung dibawa ke Puskesmas Cot Semeureung dan didampingi satu petugas Puskesmas Layung.
Saat perjalanan menuju ke Puskesmas Cot Semeureung tepatnya di kawasan Gampong Blang Te’eh, Lisma Dewi melahirkan dalam mobil ambulance yang sedang jalan menuju Puskesmas Cot Semeureung.
“Pada saat itu petugas yang mendampingi kami dalam mobil tidak ada penanganan proses melahirkan, sesampainya di Puskesmas Cot Seumeureung, Samatiga, bayi sudah kering,” kata Rasidy.
Rasidy merasa pelayanan di Puskesmas Layung sangat mengecewakan
“Saya bersyukur istri dan anak saya selamat, kalau terjadi apa-apa dengan istri dan anak saya, siapa yang bertanggung jawab, saya sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Layung, masak tidak ada bidan,” sebut Rasidy. (IA)