“Jangan kita biarkan jika ada kebijakan yang menzalimi rakyat. Jika ada kita harus kritis secara konstruktif untuk menghadapinya,” tegas Taqwaddin yang sudah malang melintang dalam dunia keorganisasian.
Selain itu, melalui Halal Bihalal ini, Taqwaddin menyerukan agar ICMI-ICMI di daerah kabupaten/kota untuk bangkit kembali.
“Ayo kembali bergerak bersama rakyat untuk memengaruhi kebijakan publik yang dihasilkan oleh masing-masing pemkab atau pemko. ICMI harus menjadi mitra strategis dan think tank bagi pemerintah,” tegas Taqwaddin, Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor Pengadilan Tinggi Banda Aceh yang juga Akademisi Universitas Syiah Kuala.
Acara yang meriah ini turut dihadiri oleh Prof Yusny Saby, Ketua Penasihat dan Prof Apridar Ketua Dewan Pakar. Turut pula hadir Sulaiman Abda, Tuha Peut Wali Nanggroe, Mawardi Ismail, mantan Dekan FH USK yang selama ini menjabat Ketua Dewan Pengawas BPKS, Muslim Ayub Anggota DPR RI terpilih dan banyak lainnya.
Prof Yusni Saby, Ketua Dewan Penasihat menyampaikan kegembiraannya atas terselenggaranya acara silaturahim dan Halal Bihalal ini.
“Saya dalam usia yang masih muda ini, baru 80 tahun ini hari, merasa bahagia sekali menyaksikan ramai sekali yang hadir pada silaturahmi ini. Saya lihat lebih dua ratusan orang yang hadir. Menurut saya ini yang terbanyak hadir selama kita buat Halal Bihalal. Hemat saya, ini mengindikasikan kebangkitan kembali ICMI Aceh. Mereka yang hadir ini sebetulnya sudah rindu agar ICMI Aceh kembali berkiprah.
Alhamdulillah, saat ini ICMI Aceh sudah dipegang oleh orang yang tepat. Semoga terus menggelinding diikuti ICMI kabupaten/kota, apalagi saya lihat di sini ICMI dari Abdya dan juga ICMI dari Aceh Besar. Insya Allah akan terus berkembang. Selamat Pak Taqwaddin,” pungkas Prof Yusni Saby, yang juga mantan Rektor UIN Ar-Raniry.
Mengakhiri acara silaturahim, Sekretaris MPW ICMI, Prof Rajuddin menyampaikan terima kasih yang khusus untuk Panitia Pelaksana yang diketuai Fauzi Umar.
“Saya sampaikan, komunikasi dan kekompakan adalah hal utama dalam kita berorganisasi,” tutup Rajuddin, yang sehari-hari bertugas sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi. (IA)