Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Ijazah Jokowi: Lulusan SD Tak Percaya, Gen Z dan Sarjana Mulai Ragu

Survei kepercayaan terhadap isu ijazah palsu Jokowi dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan metode multi stage random sampling. Teknik pengumpulan data survei menggunakan wawancara tatap muka lewat kuisioner selama periode 28 Mei hingga 12 Juni 2025 dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan survei kepercayaan publik terhadap isu ijazah palsu Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

Infoaceh.net – Hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap tingkat kepercayaan publik terhadap isu ijazah palsu Presiden RI ketujuh, Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam surveinya, lembaga survei milik Komisaris Utama (Komut) Pertamina Hulu Energi itu melakukan sejumlah kategorisasi.

Berdasarkan segmentasi atau kategorisasi pendidikan, responden yang mengaku tidak percaya ijazah Jokowi palsu didominasi dari kelompok responden dengan tingkat pendidikan lulusan SD ke bawah yang mencapai 81,5 persen.

“Di segmen pendidikan, mereka yang hanya tamat SD ke bawah, sebesar 81,5 persen tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi. Di mereka yang hanya tamat SMP atau sederajat, sebesar 73,7 persen yang tak percaya, dan di segmen mereka yang tamat SMA sederajat sebesar 69,8 persen,” kata peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam paparannya.

Lulusan D3 ke atas dan tinggal di kota percaya ijazah Jokowi palsu

Sebaliknya, angka terbesar responden yang mengaku percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi, didominasi kelompok masyarakat dengan lulusan pendidikan D3 ke atas yang angkanya mencapai 20,6 persen.

“Tamat D3 ke atas yang percaya ijazah Jokowi palsu 20,6 persen, tamat SMA 13,8 persen, tamat SMP 10,5 persen, tamat SD 7,4 persen,” kata Ardian.

Kemudian, dari segmentasi tempat tinggal, pada kelompok responden yang mengaku percaya, angkanya banyak didominasi dari masyarakat perkotaan dengan 16,3 persen berbanding 10,4 persen dari masyarakat pedesaan.

“Mereka yang percaya isu ijazah palsu Jokowi lebih banyak di perkotaan,” kata Ardian.

Gen Z dominan percaya ijazah palsu

Lalu dari kelompok usia, pada responden yang mengaku percaya, angkanya banyak didominasi dari kelompok atau generasi Z sebesar 14,3 persen. Atau lebih besar dari generasi milenial sebesar 9,5 persen, generasi X 13,8 persen, dan baby boomer 11,9 persen.

“Memang terlihat dari data ini, semakin generasi X, ini semakin yang tidak percaya terhadap isu ijazah palsu Jokowi,” kata dia.

Secara keseluruhan, dalam survei tersebut, sebanyak 74,6 persen responden mengaku tak percaya isu ijazah palsu Jokowi. Hanya 12,2 persen responden yang mengaku cukup percaya atau sangat percaya, dan sisanya 13,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar meresmikan layanan ATM Drive Thru pertama milik Bank Aceh Syariah, Kamis (31/7) yang berlokasi di kawasan Taman Riyadhah. (Foto: Ist)
Penyaluran dana Rp6,2 miliar dari BSI Maslahat kepada Kelompok Wisata/Koperasi Berkah Sabang Indah (BSI) di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Sabang, menuai sorotan karena dana dicairkan sebelum koperasi resmi terbentuk. (Foto: Ilustrasi)
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRK Banda Aceh, Royes Ruslan
Logo resmi HUT ke-52 Bank Aceh Syariah
Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan abolisi kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kader partai untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, Kamis (31/7/2025).
Polres Aceh Barat menetapkan Mujianto (35), warga Desa Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang, sebagai DPO dalam kasus pembunuhan terhadap lansia, Khairuddin (65), warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk gerakan sistematis memecah belah bangsa, Kamis (31/7/2025).
Rahayu Saraswati mengungkap praktik eksploitasi seksual di sekitar proyek tambang Papua dan pembangunan IKN.
Warga Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Eko mengaku mendapat teror usai protes acara sound horeg yang berlangsung di wilayahnya.
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x