LAMBARO — Kondisi kasus stunting yang terjadi di Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar dalam 3 bulan terakhir dilaporkan terjadi penurunan yang signifikan.
Dari 200 orang anak dan balita yang berada di 35 gampong dari 50 gampong di Kecamatan Ingin Jaya, ada 10 anak yang terindikasi mengalami stunting, namun saat ini hanya tersisa dua orang yang sedang dalam penanganan.
Hal tersebut diungkapkan Camat Ingin Jaya Al Mubarak Akbar SSTP di kantornya, Selasa (13/9/2022).
Akbar juga mengatakan, penanganan kasus stunting di Ingin Jaya langsung dari dana desa masing – masing gampong, dan penanganan kesepuluh anak yang berada di Gampong Pasie Lam Garot itu dilakukan setiap hari oleh tim kecamatan berkoordinasi dengan Puskesmas dan gampong setempat melalui Rumah Gizi Gampong (RGG).
“Anggaran untuk penanganan anak-anak yang kurang gizi diambil dari anggaran dana desa setiap gampong, khusus di Pasie Lamgarot, anak-anak yang terindikasi stunting ditangani tim kecamatan yang berkoordinasi dengan puskesmas melalui RGG,” ujar Akbar.
Ia menjelaskan, Rumah Gizi Gampong (RGG) di Kecamatan Ingin Jaya cuma berada di Gampong Pasie Lam Garot menghabiskan anggaran sebesar Rp 14 juta, dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Rp 50 ribu setiap anak dan dilakukan setiap harinya.
“Dari anggaran itu Alhamdulillah, sepuluh anak yang mengalami stunting, sisa dua anak yang masih dalam proses penanganan,” ujarnya.
Akbar berharap pada tahun 2023 mendatang, setiap gampong menambah anggaran untuk penanganan stunting melalui dana desa.
“Mudah-mudahan bu hamil, anak – anak dan balita yang terdampak stunting di Kecamatan Ingin Jaya nol persen, atau zero stunting,” pungkasnya. (IA)