Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Ini Alasan Orang Yahudi tak Boleh Sembahyang di Masjid al-Aqsa

#image_title

Beberapa kelompok kini ada yang menganjurkan doa Yahudi di Temple Mount, serta pembangunan Bait Suci Ketiga, seperti Temple Mount Faithful, Temple Institute, Yaraeh dan lain-lain.

Jewish Power, partai penting dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu yang dipimpin oleh menteri keamanan nasional Itamar Ben Gvir, adalah pewaris ideologi Meir Kahane, seorang rabi Amerika-Israel yang menganjurkan transformasi Israel menjadi negara teokrasi yang menolak kewarganegaraan non-Yahudi.

Sehubungan dengan Temple Mount, Ben-Gvir dan Kahanis lainnya menganggapnya sebagai situs suci utama bagi orang Yahudi, dan beberapa menyerukan pembongkaran Masjid Al-Aqsa dan pembangunan Kuil Ketiga.

Sebagai seorang Kahanis lama, Ben-Gvir memiliki sejarah panjang dalam aktivitas yang menghasut terkait Al-Aqsa, serta bekerja sebagai pengacara yang membela orang lain yang terlibat dalam aktivisme Temple Mount.

Ben-Gvir sebelumnya ditangkap di situs tersebut karena meneriakkan “Am Yisrael Chai” (Hidup bangsa Israel!) kepada jamaah Muslim pada tahun 2015.

Dia mengatakan bahwa di pemerintahan dia akan mendorong Netanyahu untuk menetapkan “hak yang sama bagi orang Yahudi” di situs tersebut, meskipun sumber-sumber dari Partai Likud dilaporkan menolak hal ini.

Sebelum melakukan kunjungan yang sangat provokatif ke Al-Aqsa pada 3 Januari lalu, Ben-Gvir menggambarkan situasi di masjid tersebut sebagai “apartheid”, dengan sengaja menggemakan istilah yang digunakan oleh warga Palestina untuk menggambarkan perlakuan terhadap hak-hak sipil mereka di negara tersebut.

“Saya akan pergi ke Temple Mount. Saya akan melawan rasisme, bahwa seorang Yahudi tidak boleh minum air di Temple Mount karena dia tidak suci,” katanya, berbicara kepada wartawan pada pertemuan faksi mingguan partainya di Knesset. “Ini adalah rasisme, ini adalah apartheid.”

Salah satu pendukung paling menonjol dan vokal yang mengizinkan orang Yahudi untuk berdoa di kompleks tersebut adalah Yehuda Glick, seorang Zionis religius kelahiran AS, yang merupakan anggota parlemen dari partai Likud antara tahun 2016 dan 2019.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Jokowi Rajin Bikin Gaduh

Jokowi Rajin Bikin Gaduh

Umum
Ratusan Motor NMax Harga Miring Tanpa Surat Ludes Terjual di Sumut, Ini Kata Polisi
Ramai Isu Polisi Gagal Geledah Rumah Jampidsus karena Dijaga TNI, Ini Respons Kejagung
Respons Tom Lembong Usai Jokowi Akui Impor Gula adalah Kebijakannya
Pengakuan Jokowi Beri Perintah Impor Gula Bukti Terjadi Kriminalisasi terhadap Tom Lembong!
Ijazah Jokowi 72% Palsu Versi Polling Iwan Fals
Beredar Kabar Ahmad Muzani Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Mendagri
Penyebab Ibu Muda Tiba-tiba Tewas saat Nonton Karnaval Sound Horeg, Henti Jantung
Waspada, Abolisi Kasus Tom Lembong Digunakan sebagai Modus untuk Menyelamatkan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Heboh Wanita India Nikahi 2 Pria Bersaudara, Bagaimana Urusan Tidur?
Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi Plt Sekda Aceh dan Kepala BKA menyerahkan SK PPPK secara simbolis pada apel pagi, di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin (4/8)
Jangan Jadikan Partai sebagai Tempat Berlindung
Viral Ibu Muda di Lumajang Meninggal saat Nonton Sound Horeg!
Respons Pernyataan Megawati, Ketua KPK Tegaskan Hasto Tetap Terbukti Melakukan Kejahatan
Prabowo Harus Waspadai Serangan Balik Jokowi
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Ubah Arah Politik Prabowo
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x