Menurut Farhan, selain kesepakatan damai, pihak Dayah Bustanul Ulum juga akan melakukan prosesi tepung tawar atau peusijuek, sebagai reusam kearifan lokal, agar kedua pihak benar-benar kembali terjalin ukhuwah layaknya saudara dalam sebuah keluarga besar.
Saat ini kedua santri juga kembali menempuh pendidikan seperti biasa di Dayah Bustanul Ulum. Sementara santri yang terkena pukulan juga semakin membaik, hanya saja butuh kontrol rutin dan rawat jalan, agar benar benar pulih seperti sediakala. (IA)