Penempatan itu sempat ditolak oleh masyarakat setempat. Mereka tidak mau dipimpin oleh Agung Makbul yang beragama Islam.
Namun dengan pendekatan yang tepat, Agung berhasil meluluhkan hati warga Timika. Setiap Ahad, dia mendatangi sekolah minggu untuk umat Kristen. Agung memutar video edukasi tentang pentingnya mencegah penularan HIV dan mencegah warga Timika mengidap AIDS.
Para pemuka agama yang awalnya menolak mulai merasakan manfaat kehadiran Agung di Timika. Bahkan mereka berulang kali meminta agar Agung tidak dipindahkan dari Timika. Akhirnya, setelah tiga tahun bertugas dan ribuan kali penjelasan kepada masyarakat Timika bahwa dia harus meninggalkan daerah itu sebagai konsekuensi karier, Agung dilepas.
“Saya ditandu dari kantor menuju bandara oleh ribuan orang. Arak-arakannya persis pesta perkawinan,” kata Agung.
“Saat itulah saya merasakan bahwa kekayaan sebenarnya itu adalah saat kita bisa memberikan hal-hal yang baik, terutama ilmu pengetahuan, kepada orang lain dengan setulus hati.”
Karena itu dia tidak ragu saat ditunjuk untuk mendidik para polisi dan bergelut di bidang hukum, sebuah jabatan yang banyak dihindari karena dianggap tidak prestisius. Teladan yang ditunjukkan Abah semasa hidup kepada Agung membekas kuat dan mendorongnya untuk terus menularkan ilmu pengetahuan.
Bahkan saat ini, Agung tercatat sebagai dosen di banyak perguruan tinggi dan masih aktif mengajar.
Tidak hanya di ruang kelas, Agung juga kerap memberikan ceramah agama dan khutbah.
Lewat mimbar Jum’at dan forum-forum pengajian, Agung menyampaikan tentang pentingnya mencintai negara dan makhluk hidup di dalamnya.
Kepada banyak orang yang dia jumpai, Agung selalu mengajak untuk menjadi manusia yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
Bahkan Agung dapat disebut sebagai pioner polisi santri yang saat ini mulai didorong keberadaannya oleh kepolisian.
Dalam banyak kesempatan, dia menggunakan waktu untuk bersilaturahmi dengan orang-orang alim. Tidak terkecuali saat berkunjung ke Aceh.
Dia mengaku betah berada di Aceh.
Dia mengatakan Aceh adalah daerah yang memiliki banyak keberkahan karena doa para ulama.