“Islam mengajarkan, memaafkan lebih utama daripada balas dendam. Sikap ini dapat menciptakan keharmonisan dalam hubungan sosial dan mencegah permusuhan berkepanjangan. Setiap Muslim diajarkan bersikap lembut dan penuh kasih terhadap sesama, baik dalam ucapan maupun perbuatan,” tambahnya.
Dengan demikian, hubungan sosial yang lebih harmonis tercipta. Dengan menunjukkan sikap jujur, adil, dan amanah, seorang Muslim menjadi panutan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Keteladanan ini tentu membawa dampak positif dalam kehidupan umat.
“Islam juga melarang segala bentuk kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, yang dapat merusak persaudaraan dan persatuan. Setiap Muslim harus menjaga lisan dan perbuatannya agar tidak menimbulkan konflik,” tegasnya.
Selain itu, kata Tgk Tarmizi, Islam mengajarkan pentingnya menjaga keadilan dalam kehidupan sosial, termasuk dalam kebijakan ekonomi dan hukum. Masyarakat yang adil akan membawa kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.
“Jika umat Islam mampu menerapkan nilai-nilai rahmat dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta masyarakat yang madani, saling menghormati, dan penuh kedamaian. Implementasi nilai rahmat dalam berbagai aspek kehidupan akan memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kualitas kehidupan umat,” pungkas Penyuluh Fungsional Kemenag Aceh ini. (Sayed M. Husen)