BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar diundang sebagai salah satu pembicara secara virtual pada forum internasional “Eeastern Economic Forum” diselenggarakan Pemerintah Federasi Rusia, Rabu, 7 September 2022.
Sebelumnya, Senin, 5 September 2022, Wali Nanggroe juga diundang sebagai salah satu pembicara pada forum diskusi konservasi harimau oleh International Tiger Forum II. Wali Nanggroe didapuk sebagai wakil Indonesia dalam diskusi yang turut diikuti Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada kegiatan Eeastern Economic Forum bertajuk “Climate Agenda: New opportunities in the new reality”, salah satu bahasan khusus yang disampaikan Wali Nanggroe adalah perkembangan terkini Kota Banda Aceh akibat dari pemanasan global yang mengalami kenaikan permukaan laut hingga satu meter.
Peningkatan curah hujan akibat dari perubahan iklim diprediksi akan lebih banyak terjadi, sehingga meningkatkan risiko tanah longsor dan erosi, yang dipercepat dari interior pegunungan menutupi sebagian besar wilayah Aceh.
Demikian pula dengan banjir besar akibat curah hujan tinggi dapat membahayakan populasi di dataran rendah sebagai wilayah penyumbang sebagian besar hasil pertanian.
Banjir dengan skala tersebut juga akan berdampak pada perikanan pesisir, karena meningkatnya beban sedimen terbawa ke laut.
“Menyadari bahaya ini, kami di Aceh berkomitmen memainkan peran kami dalam mitigasi perubahan iklim. Misalnya, kami mendukung beberapa inisiatif sektor swasta untuk proyek Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, yang akan melindungi ratusan ribu hektar hutan dan simpanan karbon yang dikandungnya,” kata Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe menambahkan saat ini Aceh sedang mempersiapkan Badan Pengelola Sumber Daya Hutan, yang akan mengelola secara mandiri potensi karbon diperkirakan mencapai 6 juta ton Carbon Dioxide Equivalent (CO2e) per tahun.
Aceh juga mengupayakan untuk memasukkan studi lingkungan dalam kurikulum sekolah lokal, sehingga generasi muda lebih berkomitmen untuk melindungi lingkungan, berjuang untuk konservasi hutan, terumbu karang, dan perikanan lepas pantai.