Khalil, begitu ia biasa disapa, juga mengingatkan jemaah haji kloter awal gelombang pertama yang akan segera kembali ke tanah air untuk dapat mencermati rencana jadwal kepulangan dan menuntaskan pelaksanaan thawaf ifadhah dan sa’i sebelum pulang.
Begitu pula bagi jemaah kloter awal gelombang kedua yang harus segera bergerak ke Madinah.
“Perhatikan jadwal kepulangan ke Tanah Air atau jadwal keberangkatan ke Madinah. Pastikan thawaf ifadhah dan sa’i nya sudah tuntas sebelum meninggalkan Mekkah,” pesan Khalil.
Sementara, bagi jamaah haji lansia, sakit, lemah dan risti, serta jemaah wanita yang sedang haidh, menurut Khalil, gugur kewajiban thawaf wada’-nya dan tidak dikenakan dam.
“Jamaah haji yang sehat dan tidak ada halangan/uzur, melaksanakan thawaf wada’ paling lambat 12 jam sebelum rencana jadwal pulang,” tandasnya.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid menjelaskan, proses pergerakan dari Mina ke Mekkah akan lebih lambat karena padatnya lalu lintas yang disebabkan penumpukan jamaah haji dunia.
“Polisi lalu lintas Kota Mekkah juga akan memberlakukan buka tutup jalan untuk menghindari kemacetan yang lebih parah lagi,” ucap Subhan.
Ia menjelaskan, kemacetan juga diperkirakan terjadi di ruas jalan sekitar hotel jemaah haji di Mekkah.
Kemacetan disebabkan banyaknya bus dan kendaraan yang melintas di sekitar Mekkah.
Sebab itu, dia meminta agar jamaah haji Indonesia bisa bersabar jika alami keterlambatan saat menuju ke hotel. “Biasanya, karena kemacetan jalan, ada beberapa bus yang tidak bisa langsung sampai hotel. Tapi, kita berharap semoga besok berjalan lancar,” imbuhnya. (RED)