Banda Aceh — Aliansi Pemuda Bergerak Aceh (APBA) menggelar aksi unjukrasa di halaman Kantor Gubernur Aceh, Kamis (11/02/2021).
Aksi APBA tersebut meminta Gubernur Aceh bersikap netral dalam pelaksanaan seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) Pemerintah Aceh, agar tidak ada istilah titipan khusus di belakang layar.
Sementara itu, massa dalam tuntutannya meminta kepada Sekda Aceh Taqwallah selaku Ketua Panitia Seleksi agar terbuka dalam proses seleksi pejabat pimpinan pratama tersebut kepada masyarakat Aceh, siapa saja yang mengikuti tahapan seleksi.
Sehingga nantinya, siapa saja yang mengisi kursi eselon II dapat bekerja sebaik mungkin demi kemajuan Aceh pastinya.
Sikap netral Gubernur Aceh dalam seleksi ini sangatlah diperlukan, karena jika dalam seleksi eselon II ini masih ada istilah titipan khusus seperti yang telah dilakukan Mr R di beberapa dinas terkait, maka dapat dipastikan nama baik Gubernur Aceh akan rusak.
“Karena kemajuan dan kemunduran Aceh ada di tangan Gubernur Aceh Nova Iriansyah,” ujar penganggung jawab aksi unjuk rasa, Hardiansyah.
Selain itu, APBA juga menyinggung tentang adanya penempatan jabatan kepala dinas yang merupakan titipan oleh orang-orang tertentu.
Adapun kepala dinas yang dititip oleh Mr R adalah:
- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, inisial Mr A.
- Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh, inisial Mr M.
- Kepala Dinas Pengairan Aceh, inisial Mr A.
“Jika masih ada istilah titipan khusus atau KKN dalam seleksi eselon II nantinya, maka nama gubernur sendiri yang akan rusak,” ujar Hardiansyah.
Aliansi Pemuda Bergerak Aceh sangat antusias dan peduli pada setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh Gubernur Aceh.
Dalam hal seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama, APBA meminta Gubernur Aceh untuk membiarkan peserta mengikuti setiap tahapan seleksi, agar dalam seleksi nantinya dapat berpacu dengan sportif.
Karena siapapun yang terpilih sebagai kepala dinas. Maka itu mutlak karena kemampuannya untuk memimpin dinas tanpa ada tekanan dari pihak manapun, sehingga mampu berkerja dengan baik untuk kemajuan Aceh pastinya.
Selain itu, APBA juga mengingatkan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, agar tidak terlalu mempercayai orang-orang di sekitarnya. Jangan sampai nasib yang menimpa Irwandi Yusuf juga turut dialami pula oleh Nova Iriansyah.
“APBA mengecam keras apabila ada pihak yang memperjual belikan jabatan kepala dinas, karena hal itu tidak sesuai dengan nilai-nilai ke-islaman dan ke-Acehan. Selain itu, kami juga mengecam penuh jika ada penyimpangan atau titipan kepala dinas dalam tahapan seleksi terbuka pengisian jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,” tegas Hardiansyah.
Pihaknya tidak main-main dalam hal ini, jika ada ditemukan permainan dan kecurangan dalam seleksi pejabat ini, maka akan melaporkan kasus ini ke KPK, KASN, Kejagung dan Kapolri.
Aksi unjukrasa rasa tersebut mendapat pengawalan dari puluhan polisi Polresta Banda Aceh dan Satpol PP dan WH Banda Aceh. (IA)