Infoaceh.net, Lhoknga — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MM memberikan penjelasan terkait fenomena kekeringan yang melanda Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar dan menjadi isu pada beberapa pekan terakhir.
Terkait kekeringan yang melanda tersebut, Mahdinur menyampaikan faktor utama penyebabnya adalah kemarau yang berkepanjangan yang telah terjadi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Keterdapatan air tanah di Kecamatan Lhoknga sebagian besar berasal dari daerah Karst (kawasan batu gamping) pada media rekahan di bawah tanah, aliran air pada media rekahan ini sangat bergantung pada tingkat curah hujan dan tutupan lahan pada zona resapan.
Mahdinur menyampaikan, berdasarkan data curah hujan yang disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG Indrapuri, data curah hujan di stasiun BMKG Lhoknga menunjukkan hampir setiap tahun terdapat curah hujan yang rendah.
Khususnya pada awal tahun 2024 curah hujan rata-rata berada di bawah 100 mm, bahkan di bulan Februari hanya 48 mm dan bulan April 60 mm, kondisi curah hujan yang rendah ini bahkan bersifat di bawah normal.
“Ini memang menjadi penyebab utama terjadinya kekeringan pada beberapa sumber air di daerah Karst Kecamatan Lhoknga, selain itu penyebab lainnya yang dapat terjadi adalah perubahan tutupan lahan pada zona-zona resapan, tentu saja hal ini perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh instansi terkait,” ujar Mahdinur, Sabtu (18/5/2024).
Secara Hidrogeologis, berdasarkan beberapa kajian ilmiah yang dilakukan oleh BGR, Jerman pada tahun 2007 dan juga oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 2021, sumber air pada Pucok Krueng yang berdekatan dengan Desa Naga Umbang merupakan sebuah sistem hidrologi Karst yang airnya terkoneksi dengan Gua Uleu.
Gua Uleu sendiri merupakan bagian dari hutan lindung atau zona resapan pada lembah Lunto dengan arah aliran air tanah menuju ke Utara.
Berdasarkan kajian tersebut juga diketahui bahwa zona resapan aliran Pucok Krueng berbeda dengan zona resapan lokasi PT Solusi Bangun Andalas (SBA) yang arah aliran air tanahnya menuju ke barat atau menuju laut.