BANDA ACEH – Pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh adalah momentum untuk memperkuat organisasi melalui pemilihan pengurus baru.
Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Dr Iskandar AP, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, pada Pembukaan Musyawarah Wilayah VI KAHMI Aceh, di Amel Convention Hall, Ahad malam (23/9/2022).
“Atas nama Pemerintah Aceh, Saya mengucapkan selamat bermusyawarah kepada segenap keluarga besar KAHMI Aceh. Semoga proses musyawarah ini berlangsung lancar, dan keberadaan KAHMI bisa lebih diperkuat di Aceh, sehingga tercipta organisasi yang kuat dan tangguh, yang mampu mendorong terjadinya perubahan yang semakin baik di daerah kita,” ujar Iskandar.
Iskandar menjelaskan, dalam sebuah organisasi yang stabil dan mapan, sistem pengkaderan selalu mendapat perhatian khusus, karena pengkaderan adalah simbol pembinaan dan keberlanjutan organisasi.
Iskandar menambahkan, tidak ada satupun organisasi yang kuat tanpa memiliki sistem pengkaderan yang baik. Dalam hal pengkaderan ini, tak bisa disangkal jika Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah salah satu yang terbaik.
“Terbukti, sejak berdiri tahun 1947, HMI tetap mampu menunjukkan jati diri sebagai organisasi mahasiswa yang selalu diperhitungkan di negeri ini. Loyalitas anggota HMI terhadap organisasinya tidak perlu diragukan lagi. Meski sudah tidak lagi menjadi anggota HMI, para alumni HMI itu masih aktif membangun kebersamaan dalam sebuah wadah yang disebut KAHMI,” imbuh Iskandar.
Hal ini sambung Iskandar, menunjukkan setiap individu yang pernah aktif dalam HMI, tidak akan pernah lekang termakan zaman, tidak pernah surut oleh usia, dan tidak pernah pudar oleh pergantian rezim.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika gerak dan langkah KAHMI kerap mendapat perhatian banyak pihak, apalagi anggotanya tersebar di berbagai bidang, dan tak sedikit yang memiliki posisi penting dan terhormat di masyarakat, yang suara dan pendapatnya diperhitungkan oleh rakyat dan pemerintah.