BANDA ACEH — Pelaksanaan seleksi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang dilaksanakan oleh Biro Perawatan Personel (Rowatpers) Mabes Polri sejak 10 Agustus 2022 lalu, Polda Aceh mengirimkan tiga personel terbaiknya setelah melewati seleksi awal dari seluruh perwakilan Polda se-Indonesia, salah satunya Kapolsek Lueng Bata Iptu H Suriya SPdI.
Seleksi yang dilakukan secara daring itu dengan melantunkan pengajian di tempat kerja masing – masing dan dipantau langsung oleh para dewan hakim di Mabes Polri.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan, proses seleksi yang diikuti para peserta dengan penilaian dewan hakim di Mabes Polri.
“Penilaian yang sangat ketat itu dinilai oleh dewan hakim, baik internal Polri maupun eksternal dari berbagai pesantren, universitas di pulau Jawa,” ucap Kombes Joko, Jum’at (19/8).
Sementara itu, Polda Aceh mengirimkan tiga personel terbaiknya, baik Pamen, Pama dan Bintara. Salah satunya Pama dari Polresta Banda Aceh yakni Iptu Suriya SPdI yang menjabat Kapolsek Lueng Bata.
Saat dilakukan seleksi, Iptu Suriya membacakan surah Ali Imran dengan nomor urut peserta 25. Karena dari 34 Polda, ada yang gugur tanpa mengirimkan pesertanya.
Kemudian, dari hasil penilaian seleksi, Iptu Suriya memperoleh nilai 81 dan dinyatakan sebagai perwakilan dari Poresta Banda Aceh ke Mabes Polri Polda Aceh untuk mengikuti grand final.
“Saat mengikuti grand final di Mabes Polri, Iptu Suriya melewati finalis lainnya, dan memperoleh nilai akhir 92. Jadi para dewan hakim menetapkan sebagai juara III di tingkat Pama Polri,” tutur Kombes Joko lagi.
Kapolresta Banda Aceh mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadikan personel Polresta Banda Aceh sebagai insan yang lebih baik dan bisa lebih mentadabburkan Alquran, menghayati dan memahaminya guna mewujudkan Polri presisi yang dipercaya masyarakat.
“Dengan diadakan kegiatan ini menambahkan cinta kita kepada Alquran sebagai sahabat dan pedoman hidup untuk kita lebih taat kepada Allah SWT dan patuh untuk menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh yang maha kuasa, pungkasnya. (IA)
