“Tentunya bukan dalam artian kami mendiskreditkan salah satu organisasi keagamaan tersebut, tidak. Karena kami diberikan kewajiban untuk melakukan asset recovery (pemulihan kerugian keuangan negara),” kata Asep dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
KPK sendiri hingga saat ini belum secara resmi mengumumkan nama tersangka korupai kuota haji yang merugikan negara hingga Rp 1 triliun.
Meski sinyal penetapan tersangka semakin kuat, pihak KPK meminta publik untuk bersabar.
Saat dikonfirmasi mengenai perkembangan penyidikan dan penetapan tersangka, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memberikan jawaban diplomatis.
Ia menyatakan bahwa KPK pasti akan mengumumkan perkembangan signifikan kepada publik jika sudah waktunya.
“Jika sudah ada perkembangan penyidikan perkara ini, termasuk penetapan tersangkanya, kami tentu akan sampaikan,” ujar Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (15/9/2025).
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa proses penyidikan masih terus berjalan intensif.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, telah memberi sinyal kuat bahwa lembaga antirasuah itu sudah mengantongi nama-nama calon tersangka.
“Calonnya ya ada,” kata Asep, Rabu (10/9/2025).
“Dalam waktu dekat. Pokoknya dalam waktu dekat. Nanti dikabarkan ya. Pasti dikonperskan dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Penyidikan kasus ini telah mengarah pada dugaan keterlibatan pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) periode 2023–2024.
Asep Guntur mengisyaratkan aliran dana korupsi ini mengalir secara sistematis dan berjenjang hingga ke “pucuk pimpinan” di kementerian tersebut.
“Pucuk ini kalau di direktorat, ujungnya, kan, direktur. Kalau di kedeputian, ujungnya ya deputi. Terus begitu, kan, seperti itu. Kalau di kementerian, ujungnya ya menteri,” jelas Asep.
Untuk mendalami kasus ini, KPK telah mencegah mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bepergian ke luar negeri.
Yaqut Cholil Qoumas juga sudah diperiksa KPK hingga rumahnya digeledah.
Nizar Ali, Sekjen Kemenag dan Rektor UIN Semarang, Jateng juga diperiksa, termasuk Khalid Basalamah, pendakwah dan pemilik travel haji.