Mereka awalnya datang untuk mengambil buah sawit dan melihat pohon aren yang tumbang.
“Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu. Dari retakan itu, mereka terkejut melihat ada tulang,” ungkap Manulang.
Setelah menemukan tulang, Rian dan Aldi kemudian melaporkan penemuan tersebut ke polisi.
Tim Inafis Polres Sergai tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 untuk mengevakuasi kerangka tersebut.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang, termasuk satu helai celana panjang warna hitam, satu helai baju warna biru bertuliskan “Just Run”, satu unit handphone merek Nokia warna hitam, serta satu buah gelang terbuat dari aluminium warna silver.
Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik penemuan kerangka tersebut.
Rupanya saat penemuan itu, ada seorang bocah yang mengenali barang-barang milik korban.
Saat pertama kali ditemukan, posisi celana korban dalam kedaan terbalik dengan kantong berada di luar.
Setelah celananya dibalik oleh polisi, ada seorang anak kecil datang dan mengatakan kalau ia pernah memakai celana itu namun dimarahi oleh kakaknya.
Kemudian ia juga mengenali gelang yang terakhir kali dipakai oleh kakaknya.
Bocah itu pun langsung menangis karena sang kakak sudah dua tahun menghilang.